kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BRI targetkan kredit pensiun tumbuh di bawah 15%


Minggu, 22 Maret 2015 / 13:35 WIB
BRI targetkan kredit pensiun tumbuh di bawah 15%
ILUSTRASI. Fasilitas produksi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)?di Cilegon, Banten. (KONTAN/Muradi)


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pertumbuhan kredit pensiun Bank Rakyat Indonesia (BRI) tahun lalu mencapai 6,14% year on year (yoy). Tahun ini, BRI menargetkan pertumbuhan kredit pensiun tinggi di bawah 15%.

Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria mengatakan, tahun lalu jumlah kredit pensiun yang dikucurkan BRI mencapai Rp 12,10 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sekitar 6,14% dibanding akhir 2013 yang mencapai Rp 11,40 triliun. "Tahun lalu kredit pensiun kami bertambah Rp  700 miliar dibanding posisi tahun 2013," kata Budi pada KONTAN, Minggu (22/3).

Budi menegaskan, apabila dibandingkan pertumbuhan kredit pensiun BRI di tahun 2013 maka pertumbuhan tersebut relatif stabil saja. Ini disebabkan BRI menerapkan perbaikan kualitas kredit pensiunan dan juga memang lebih berfokus pada pengembangan kredit komersial yg akan lebih memberikan multiplier effect pada pertumbuhan sektor riil indonesia

Untuh tahun ini, BRI mengakui bahwa kredit pensiun bukan merupakan kredit andalan BRI dalam melakukan ekspansi bisnis. Namun Budi menegaskan BRI meyakini kredit pensiun tetap memiliki prospek yang baik. "Walaupun begitu ada beberapa beberapa faktor yang menjadi pertimbangan, seperti pasar yang terbatas,target market kredit pensiunan utamanya adalah para pensiunan pegawai negeri/tentara/polisi yang jumlahnya cukup terbatas, faktor kemanusiaan dimana kredit yg diberikan diupayakan tidak memberatkan para pensiunan," ujar Budi.

Oleh sebab itu, BRI sangat memperhatikan skema kredit pensiun. Seperti maksimal usia pensiunan yg masih bisa memperoleh kredit ini ataupun maksimal angsuran terhadap total pensiun yang diterima setiap bulannya tidak memberatkan. "Dalam arti gajinya tidak habis hanya utk bayar angsuran pinjaman, supaya merek masih memiliki cashflow yg memadai utk menopang kebutuhan lainnya," jelas Budi.

Kondisi inilah yang membuat BRI menetapkan target pertumbuhan kredit pensiun untuk tahun ini di bawah target total pertumbuhan kredit. "Sementara total kredit BRI ditargetkan tumbuh 15% - 17% yoy," tutur Budi.

Agar target diatas tercapai, BRI akan mengoptimalkan competitive advantage yg dimiliki BRI, yaitu jaringan kerja.  Hal ini dengan mengingat  lokasi tempat tinggal para pensiunan yang cukup tersebar. Selain itu, BRI memberikan layanan tambahan kepada para pensiunan, misalnya dengan adanya layanan kesehatan pada saat pembayaran pensiunan

"Ini ditambah keunggulan kredit pensiun BRI seperti layanan kredit yg cepat, fitur produk yg bersaing, akses yang mudah, mengingat unit kerja bri yang tersebar luas. Kami juga memberikan special rate untuk periode tertentu," pungkas Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×