Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Untuk memenuhi kebutuhan pendanaan penyaluran kredit, Bank Rakyat Indonesia (BRI) siap untuk menerbitkan obligasi senilai Rp 12 triliun mulai tahun 2016 mendatang. Obligasi tersebut akan diterbitkan secara bertahap hingga 3 tahun atau sampai tahun 2019.
Menurut Haru Kusmahargyo, Direktur BRI, obligasi tersebut akan berdenominasi rupiah dan merupakan obligasi senior. "Jadi, ini obligasi berkelanjutan. Akan diterbitkan secara bertahap mulai dari tahun 2016," terang Haru, Kamis (19/3).
Haru menyebut, kemungkinan besar porsi obligasi tersebut akan dibagi rata setiap tahunnya. Artinya, BRI bisa menerbitkan obligasi sebesar Rp 4 triliun per tahun.
Selain untuk kebutuhan kredit, Haru juga bilang, penerbitan obligasi juga merupakan bagian dari diversifikasi liablities BRI. Tidak hanya itu, lanjut Haru, langkah itu pun merupakan bagian dari upaya BRI untuk memperdalam pasar keuangan.
Sebenarnya, rencana obligasi BRI akan dilakukan tahun ini. Cuma, Haru menuturkan, "Tahun ini, kebutuhan pendanaan belum terlalu tinggi. Apalagi, loan to deposit ratio (LDR) kami masih rendah."
Sejalan dengan rencana penerbitan obligasi itu, Haru memprediksi, pertumbuhan rata-rata kredit BRI mulai 2016 hingga 2019 akan berada pada kisaran 15%. BRI sendiri akan tetap fokus untuk menyalurkan kredit ke usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News