kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BRI targetkan pertumbuhan fee based income sebesar 8% pada tahun ini


Minggu, 07 Februari 2021 / 14:21 WIB
BRI targetkan pertumbuhan fee based income sebesar 8% pada tahun ini
ILUSTRASI. BRI menargetkan pertumbuhan pendapatan berbasis komisi atau fee based income sebesar 8% pada tahun ini.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus berupaya mendorong pendapatan berbasis biaya dan komisi atau fee based income. Hal itu dilakukan dalam rangka menahan laba agar tidak tergerus kian dalam di tengah seretnya pendapatan bunga dan meningkatnya biaya provisi akibat dampak Covid-19.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), semisal, membidik pertumbuhan fee based income sebesar 8% pada tahun ini.

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, pada tahun ini pihaknya memproyeksikan transaksi digital banking akan terus tumbuh dengan didukung perubahan pola transaksi masyarakat (peningkatan transaksi cashless dan online) dan perkembangan teknologi.

"Oleh karenanya, BRI membidik pertumbuhan fee income sebesar 8% pada tahun ini," kata Aestika kepada kontan.co.id, Jumat (5/2).

Baca Juga: Walau likuiditas melimpah, bank besar tetap buka opsi pendanaan

Ia menjelaskan, dengan meningkatnya transaksi digital banking, BRI telah mempersiapkan hal ini dengan terus berupaya dan fokus meningkatkan jasa layanan digital banking. BRI sendiri telah mulai melakukan transformasi digital  sejak tahun 2016 dan berbagai inisiatif digital telah dan terus dikembangkan untuk menjawab kebutuhan pasar kedepan, diantaranya: super apps BRImo, BRI Digital Saving, Brispot, BRIBrain, dan sebagainya.

Menurutnya, tren peningkatan transaksi melalui digital memang juga turut mengakselerasi pertumbuhan transaksi digital banking BRI. Hal tersebut digambarkan dari pertumbuhan transaksi digital banking BRI yang tumbuh signifikan sepanjang tahun 2020, dimana jumlah transaksi melalui BRImo tumbuh 660% dan internet banking BRI tumbuh 132%.

Sementara itu, fee and commissions income BRI juga meningkat signifikan pada tahun 2020 dan saat ini telah mencapai 11% dari total pendapatan BRI. Beberapa transaksi yang mendorong fee based tersebut, diantaranya fee transaksi e-channel maupun non e-channel, insurance related fee, trade finance & international business, dan sebagainya.

Aestika mengungkapkan, total fee & commission income BRI sepanjang tahun 2020 mencapai Rp 15,18 triliun atau meningkat 6,6% dibanding tahun 2019 yang sebesar Rp 14,29 triliun.

"Pertumbuhan jumlah transaksi tahun 2020 naik signifikan ada pada transaksi BRImo tumbuh 660% atau lebih dari 765 juta tansaksi, internet banking BRI tumbuh 132% atau lebih 2,7 juta transaksi, dan transaksi agen Brilink naik 39,6% atau sebesar 728 juta transaksi," imbuhnya.

Selanjutnya: Bank Rakyat Indonesia (BBRI) bidik 27 juta UMKM dengan platform digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×