Reporter: Yoliawan H | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yakin di tahun 2018 pertumbuhan kartu kredit dari sisi volume penjualan akan jauh lebih baik dari tahun sebelumnya.
Rudhy Sidharta, Kepala Divisi Kartu Kredit BRI mengatakan, di tahun 2017 pencapaian target penjualan volume kartu kredit BRI sudah di atas target yakni di atas Rp 7 triliun. Tumbuh sekitar 30% secara tahunan (yoy) bila dibandingkan dengan tahun 2016.
“Cukup tinggi karena sebelumnya ada di sekitar rata-rata Rp 5 triliun. Di tahun 2018 targetnya sendiri sekitar Rp 8 triliun untuk sales volume kartu kredit,” jelas Rudhy pekan ini.
Saat ini transaksi masih di dominasi oleh transaksi offline di merchant. Kendati demikian, tren transaksi online meningkat dan tidak menutup kemungkinan akan menggeser transaksi offline.
“Hal tersebut karena banyak masyarakat yang ingin berbelanja lebih praktis dan efisien menggunakan layanan online,” jelas Rudhy.
Sementara outstanding kartu kredit Bank BRI mencapai Rp 1,8 triliun di 2017 atau tumbuh 13,9% secara tahunan (yoy) dari pencapaian tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 1,6 triliun.
Rudhy mengatakan, hingga bulan Desember tahun 2017, jumlah pemegang kartu kredit BRI sudah mencapai 1,6 juta nasabah. Pihaknya menargetkan dapat tumbuh hingga di atas 2 juta pemegang di tahun 2028.
“Di tahun 2018 ini BRI akan menjadi top 5 pebisnis kartu kredit dengan jumlah pemegang kartu terbesar, dan di tahun 2021 BRI akan menjadi nomer 1 dalam pemegang jumlah kartu kredit,” jelas Rudhy.
Salah satu strategi BRI dalam menggaet kartu kredit yakni dengan meluncurkan kartu kredit edisi khusus Asian Games yang menghadirkan banyak kelebihan eksklusif. Rudhy yakin dari kartu kredit edisi khusus ini dapat menggaet nasabah pemegang kartu hingga 70.000.
“Penetrasi kartu kredit kami banyak dari nasabah existing BRI yang belum memiliki kartu kredit. Selain itu BRI juga menyasar kaum milenial dan pekerja baru sebagai target pengguna,” tutup Rudhy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News