Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk optimistis bisnis di 2023 masih akan tumbuh. Direktur Keuangan dan Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho menyatakan BSI menargetkan pembiayaan tumbuh 15% pada tahun ini.
“Setelah merger, pertumbuhan pembiayaan BSI masih sekitar 9%. Lalu pada tahun ini hampir 22% karena mesin pertumbuhan makin sudah semakin kuat. Pada 2023 ini masih akan ditopang oleh segmen perorangan baik secara produktif maupun konsumtif karena sektor ini belum melambat,” ujarnya Rabu (1/2) malam.
Target pembiayaan ini tidak setinggi pencapaian tahun 2022 yang naik di level 20%an karena memperhatikan dana pihak ketiga (DPK). Cahyo menyatakan tahun ini pendanaan akan semakin ketat seiring kenaikan suku bunga acuan.
Baca Juga: Laba Bersih BSI (BRIS) Tumbuh 40,68% Menjadi Rp 4,26 Triliun di Sepanjang 2022
“BSI masih akan hati-hati memilih nasabah funding agar biaya dana atau cost of fund (COF) nya tetap terjaga. Sehingga pertumbuhan DPK pada 2023 akan berada di bawah pembiayaan kisaran 10% hingga 12%,” tambahnya.
Asal tahu saja, pembiayaan BSI tumbuh 21,26% menjadi Rp 207,70 triliun pada tahun 2022. Ini membuat aset BSI yang saat ini mencapai Rp 305,73 triliun pada 2022. Nilai itu tumbuh 15,24% dari posisi 2021 sebesar Rp 265,28 triliun.
Porsi pembiayaan yang didominasi oleh pembiayaan konsumer sebesar Rp 106,40 triliun, tumbuh 25,94% secara tahunan. Selain itu, pembiayaan wholesale sebesar Rp 57,18 triliun atau tumbuh 15,80% dan pembiayaan mikro yang mencapai Rp 18,74 triliun, tumbuh 32,71% secara tahunan.
Meningkatnya pemahaman literasi keuangan syariah di Indonesia, Direktur Utama BSI Hery Gunardi, juga menjadi pendorong pertumbuhan kinerja dan efektivitas layanan digital yang mampu menjangkau nasabah sesuai segmen.
“Capaian ini merupakan apresiasi bagi BSI atas kepercayaan nasabah terhadap kinerja positif industri perbankan syariah di Indonesia. Kedepan, perseroan secara kontinu akan lebih agile untuk mewujudkan BSI menjadi top 5 di pasar domestik dan top 10 di level global,” tutur Hery.
Baca Juga: Asbisindo Optimis Industri Perbankan Syariah Tetap Tumbuh Double Digit
Dari sisi likuiditas, BSI mencatat perolehan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 12,11% yoy menjadi Rp 261,49 triliun. Pencapaian ini didominasi oleh tabungan wadiah mencapai Rp 44,21 triliun dan berada di peringkat ke 5 tabungan secara nasional dengan jumlah nasabah BSI mencapai 17,78 juta orang. Pencapaian ini memberikan pengaruh positif terhadap rasio Cost of Fund (CoF) BSI menjadi 1,62%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News