Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Risiko kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) atau pula biasa disebut NPF (Non Performing Financing) di industri perbankan syariah, tengah mengalami tren kenaikan.
Sejalan dengan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencatat NPL Gross industri perbankan pada Mei 2025 di angka 2,29% year-on-year (YoY). Nilai ini meningkat bila dibandingkan bulan sebelumnya April 2025 (2,24%) dan juga tahun lalu Desember 2024 (2,08%).
Ada pun, NPL Net juga dicatat mengalami kenaikan. Di Mei 2025, NPL Net industri perbankan mencapai 0,85% YoY. Meningkat dibandingkan bulan April 2025 (0,83%) dan juga Desember tahun lalu (0,74%).
Merespon kondisi ini, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menegaskan bila BSI masih dapat menjaga pembiayaan di segmen yang sehat dan sustain. Hal ini disampaikan oleh Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta.
Baca Juga: BSI Luncurkan Fitur Baru Pembeliaan Paket Umrah Travel Bisa lewat Superapps BYOND
"Sampai dengan bulan Mei 2025, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) masih dapat menjaga pembiayaan di segmen yang sehat dan sustain, sekitar 15% YoY," beber Bob kepada Kontan, Jumat (11/7).
Bob memaparkan bahwa pertumbuhan pembiayan di segmen yang sehat tersebut membuat pembiayaan BSI berjalan lancar di seluruh sektor baik ritel, UMKM, konsumer, korporasi maupun komersial dan kualitas pembiayaan yang terjaga.
Selain itu, kualitas pembiayaan yang sehat ini ditandai dengan penurunan NPF Gross sebesar 0,12% YoY menjadi 1,88%, sementara NPF Net juga turun ke level 0,56%.
Baca Juga: Bisnis Cicil dan Gadai Emas BSI Tumbuh 92,52% per Mei 2025
"Hal ini ditopang dengan strategi bisnis yang efektif dan selektif, di antaranya penyaluran pembiayaan terutama di segmen konsumer, emas dan juga pembiayaan berbasis payroll," tambahnya.
Selain itu, BSI juga menerapkan prinsip know your customer (KYC) nasabah, profil usaha maupun risk scoring dalam penyaluran pembiayaan yang sehat agar mampu memberikan kontribusi positif bagi bisnis perseroan.
Terakhir, Bob menegaskan bahwa Manajemen optimistis melanjutkan kinerja bisnis yang sehat melalui uniqueness bisnis bank syariah di sektor halal ecosystem, haji dan umrah, emas dan juga didukung dengan optimalisasi akselerasi digital melalui e-channel BSI di superapps BYOND by BSI maupun BEWIZE by BSI bagi nasabah institusi maupun korporasi.
Baca Juga: BSI Optimistis Pertumbuhan Kredit Tahun Ini Sesuai Target
Selanjutnya: 10 Kebiasaan Makan yang Harus Dilakukan di Usia Tua 50 Tahun, Apa Saja?
Menarik Dibaca: Permintaan Hunian di Bogor Masih Tinggi, Penjualan Sewu Development Capai 90%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News