kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

BSI: NPF Menurun, Kualitas Pembiayaan di Segmen yang Sehat


Jumat, 11 Juli 2025 / 17:03 WIB
BSI: NPF Menurun, Kualitas Pembiayaan di Segmen yang Sehat
ILUSTRASI. Peningkatan Laba: Dari kiri: Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna, Plt Direktur Utama BSI Bob T Ananta, Direktur Wholesale Transaction Banking Zaidan Novari dan Direktur Risk Management Grandhis H. Harumansyah berbincang sebelum konferensi pers di Jakarta, Rabu (30/4/2025). Bank Syariah Indonesia mencatat peningkatan laba bersih pada Triwulan I 2025 menjadi Rp1,88 Triliun, tumbuh 10% secara year on year (YoY). Hal tersebut disebabkan oleh transformasi layanan digital yang mendorong peningkatan berbasis fee (fee based income/FBI). KONTAN/Baihaki/30/4/2025


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Risiko kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) atau pula biasa disebut NPF (Non Performing Financing) di industri perbankan syariah, tengah mengalami tren kenaikan. 

Sejalan dengan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencatat NPL Gross industri perbankan pada Mei 2025 di angka 2,29% year-on-year (YoY). Nilai ini meningkat bila dibandingkan bulan sebelumnya April 2025 (2,24%) dan juga tahun lalu Desember 2024 (2,08%).

Ada pun, NPL Net juga dicatat mengalami kenaikan. Di Mei 2025, NPL Net industri perbankan mencapai 0,85% YoY. Meningkat dibandingkan bulan April 2025 (0,83%) dan juga Desember tahun lalu (0,74%).

Merespon kondisi ini, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menegaskan bila BSI masih dapat menjaga pembiayaan di segmen yang sehat dan sustain. Hal ini disampaikan oleh Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta.

Baca Juga: BSI Luncurkan Fitur Baru Pembeliaan Paket Umrah Travel Bisa lewat Superapps BYOND

"Sampai dengan bulan Mei 2025, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) masih dapat menjaga pembiayaan di segmen yang sehat dan sustain, sekitar 15% YoY," beber Bob kepada Kontan, Jumat (11/7).

Bob memaparkan bahwa pertumbuhan pembiayan di segmen yang sehat tersebut membuat pembiayaan BSI berjalan lancar di seluruh sektor baik ritel, UMKM, konsumer, korporasi maupun komersial dan kualitas pembiayaan yang terjaga. 

Selain itu, kualitas pembiayaan yang sehat ini ditandai dengan penurunan NPF Gross sebesar 0,12% YoY menjadi 1,88%, sementara NPF Net juga turun ke level 0,56%.

Baca Juga: Bisnis Cicil dan Gadai Emas BSI Tumbuh 92,52% per Mei 2025

"Hal ini ditopang dengan strategi bisnis yang efektif dan selektif, di antaranya penyaluran pembiayaan terutama di segmen konsumer, emas dan juga pembiayaan berbasis payroll," tambahnya.

Selain itu, BSI juga menerapkan prinsip know your customer (KYC) nasabah, profil usaha maupun risk scoring dalam penyaluran pembiayaan yang sehat agar mampu memberikan kontribusi positif bagi bisnis perseroan.

Terakhir, Bob menegaskan bahwa Manajemen optimistis melanjutkan kinerja bisnis yang sehat melalui uniqueness bisnis bank syariah di sektor halal ecosystem, haji dan umrah, emas dan juga didukung dengan optimalisasi akselerasi digital melalui e-channel BSI di superapps BYOND by BSI maupun BEWIZE by BSI bagi nasabah institusi maupun korporasi.

Baca Juga: BSI Optimistis Pertumbuhan Kredit Tahun Ini Sesuai Target

Selanjutnya: 10 Kebiasaan Makan yang Harus Dilakukan di Usia Tua 50 Tahun, Apa Saja?

Menarik Dibaca: Permintaan Hunian di Bogor Masih Tinggi, Penjualan Sewu Development Capai 90%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×