Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi meluncurkan layanan bisnis emas dengan branding BSI Bank Emas.
Presiden Prabowo Subianto meresmikan layanan tersebut bersama Pegadaian pada Rabu (26/2) di Jakarta, menjadikan BSI sebagai bank pertama yang menjalankan bisnis bulion bank di Indonesia.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menyatakan bahwa bisnis bulion akan mengakselerasi pertumbuhan perusahaan. BSI menghadirkan tiga produk utama dalam layanan BSI Bank Emas, yakni BSI Gold, BSI Emas Digital, dan BSI ATM Emas. ATM Emas ini merupakan yang pertama di Indonesia.
Baca Juga: Bullion Bank Segera Meluncur, Ekosistem Bisnis Emas Diprediksi akan Semakin Berkilau
“Kami berharap bisnis bank emas BSI dapat mempercepat pertumbuhan perusahaan dan menciptakan potensi pasar besar dengan estimasi nilai bisnis sekitar Rp280 triliun,” kata Hery dalam keterangannya.
Produk tersebut dirancang secara inklusif dan digital agar dapat diakses oleh berbagai kalangan masyarakat.
Sementara itu, ekonom Bina Nusantara University (Binus), Moch. Doddy Ariefianto, menilai bahwa dengan cadangan emas Indonesia mencapai 2.600 ton, keberadaan bulion bank akan mengoptimalkan ekosistem emas nasional.
Menurutnya, transaksi emas sudah luas, tetapi peran intermediasi wholesale masih terbatas. Menurutnya toko emas banyak di pasar-pasar, tetapi yang melakukan intermediasi emas secara wholesale masih sedikit. Ia menilai BSI dengan bank emas bisa optimal di sana.
Baca Juga: BSI Resmi Kantongi Izin dari OJK, Siap Jalankan Bisnis Bullion Bank
Direktur Hubungan Investor PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA), Thendra Chrisnanda, menyatakan bahwa kehadiran bulion bank berperan penting dalam optimalisasi cadangan emas, memperkuat sektor keuangan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi.
Ia bailang, Indonesia memproduksi 132,5 ton emas pada 2023, menjadikannya produsen terbesar ke-7 di dunia. Namun, ekspor gold dore masih tinggi, sementara impor emas batangan juga besar.
Hal ini menjadi peluang bagi bank emas untuk mengembangkan rantai nilai bisnis emas dari hulu ke hilir yang diperkirakan mencapai Rp482,6 triliun per tahun.
Keberadaan bank emas juga diprediksi meningkatkan produk domestik bruto (PDB) hingga Rp245 triliun, investasi Rp47,4 triliun, dan peredaran uang Rp156 triliun. Presiden Prabowo menegaskan bahwa peluncuran bank emas merupakan terobosan penting menjelang peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Rekomendasi Saham BSI (BRIS) yang Bisa Terdongkrak Bisnis Bank Emas
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menambahkan bahwa bank emas berpotensi meningkatkan investasi emas di kalangan masyarakat dan institusi. Dengan lebih dari 1.100 kantor cabang di seluruh Indonesia, BSI memiliki jangkauan luas untuk mengembangkan bisnis ini.
Bank emas juga dapat berfungsi sebagai instrumen diversifikasi aset yang lebih aman serta menyediakan lindung nilai bagi institusi dari inflasi dan fluktuasi nilai tukar mata uang.
Selanjutnya: Tengok Promo Menu Buka Puasa dan Hampers Lebaran Roti'O
Menarik Dibaca: Tengok Promo Menu Buka Puasa dan Hampers Lebaran Roti'O
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News