kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.694.000   -13.000   -0,76%
  • USD/IDR 16.401   5,00   0,03%
  • IDX 6.606   19,09   0,29%
  • KOMPAS100 964   -2,78   -0,29%
  • LQ45 747   -0,24   -0,03%
  • ISSI 206   0,68   0,33%
  • IDX30 388   0,44   0,11%
  • IDXHIDIV20 470   1,92   0,41%
  • IDX80 109   -0,32   -0,29%
  • IDXV30 114   -1,22   -1,06%
  • IDXQ30 127   0,06   0,05%

Saham BSI Turun 4,01% Saat Resmi Jadi Bank Emas Syariah Pertama di Indonesia


Rabu, 26 Februari 2025 / 17:13 WIB
Saham BSI Turun 4,01% Saat Resmi Jadi Bank Emas Syariah Pertama di Indonesia
ILUSTRASI. BSI resmi menjadi bank emas syariah pertama tahun ini. Sayangnya, hal tersebut tak cukup jadi sentimen positif bagi pergerakan saham BSI. KONTAN/Baihaki/7/2/2025


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi menjadi bank emas syariah pertama tahun ini. Sayangnya, hal tersebut tak cukup jadi sentimen positif bagi pergerakan saham BSI.

Hingga akhir perdagangan Rabu (26/2), saham emiten berkode BRIS ini justru merosot cukup dalam. Saham BRIS terkoreksi sekitar 4,01% dari harga penutupan Selasa (25/2) menjadi Rp 2.870 per saham.

Meski demikian, saham bank syariah terbesar tanah air ini masih mencatatkan tren positif dalam setahun terakhir. Selama periode tersebut, BRIS telah meroket hingga 18,11% secara tahunan alias year on year (YoY).

Baca Juga: Prabowo Resmikan Bank Emas, Diharapkan Menambah PDB Rp 245 Triliun

Sebagaimana diketahui, Presiden Prabowo Subianto baru saja meresmikan dua bank emas pertama di Indonesia. Selain BSI, ada juga PT Pegadaian yang lebih dulu mendapatkan lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjalankan layanan tersebut.

Padahal, Direktur Utama BSI Hery Gunardi bilang bank emas ini adalah bagian dari transformasi dan inovasi yang terus dilakukan BSI agar dapat tumbuh secara berkelanjutan. 

Menurutnya, pengembangan bisnis bank emas BSI sangat sejalan dengan Asta Cita Pemerintah yang bertujuan untuk melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi guna meningkatkan nilai tambah dalam negeri, khususnya dalam sektor ekosistem emas.

BSI telah mendapatkan izin resmi pelaksanaan bank emas dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui Surat OJK No. S-53/PB.22/2025 pada 12 Februari lalu. Izin tersebut menurut Hery mencakup dua kegiatan usaha utama, yaitu Penitipan Emas dan Perdagangan Emas. 

Ke depan, Hery bilang BSI juga akan melanjutkan proses perizinan untuk kegiatan usaha lainnya seperti Pembiayaan Emas dan Penyimpanan Emas. 
Produk bank emas ini akan melengkapi ekosistem emas BSI yang telah ada, seperti Gadai Emas, Cicil Emas, dan BSI Emas Digital, dengan total emas kelolaan saat ini sekitar 17,5 ton.

Dalam peresmian bisnis bank emas ini, BSI memperkenalkan tiga branding utama produk bank emas BSI, yaitu BSI Emas Digital, BSI Gold, dan BSI ATM Emas. Bahkan BSI ATM Emas menjadi yang pertama di Indonesia yang dimiliki Bank Emas. 

Baca Juga: Pembiayaan Multiguna BSI Capai Rp 76 Triliun per Januari 2025

“Saat ini omset bisnis emas di BSI Rp 28,7 triliun. Kami juga berharap dapat memberikan multiplier effect yang signifikan bagi perekonomian Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu mengacu data perseroan pembiayaan bisnis emas di BSI tahun 2024 mencapai Rp 12,80 triliun tumbuh 78,17% year on year meliputi gadai emas dan cicil emas. Keunggulan Bank Emas BSI yakni pertama, layanan bank emas syariah pertama di Indonesia. 

Kedua, BSI Gold Karatase 99,99% SNI dan Sertifikat MUI. Ketiga, jaringan BSI Agen lebih dari 110 ribu di seluruh Indonesia yang bisa melayani emas BSI serta layanan bank emas yang bisa diakses dimanapun dan kapanpun melalui BYOND by BSI.

Hery juga optimistis kehadiran BSI sebagai bank emas syariah pertama di Indonesia akan menjadi new game changer untuk memberikan diversifikasi instrumen investasi syariah yang aman, mudah dan bisa diakses kapanpun dimanapun. 

Baca Juga: Melihat Potensi Bullion Bank di Indonesia, Langkah Menuju Ekosistem Emas Terintegrasi

Hal ini didasari total omset bisnis emas BSI saat ini Rp 28,7 triliun dengan potensi volume transaksi setara 250 ton selama kurun waktu 5 tahun ke depan. 

“Kami berkomitmen untuk memperkuat peranan BSI untuk menghadirkan one stop solution layanan syariah dan memberikan multiplier effect yang signifikan bagi perekonomian dan pendalaman sektor keuangan syariah,” tutup Hery.

Selanjutnya: Cermati Rekomendasi Teknikal Saham DSNG, ERAA, MAPI Untuk Perdagangan Kamis (27/2)

Menarik Dibaca: Gula pada Makanan dan Minuman Manis Bisa Memperparah Asam Urat! Ini Penjelasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×