kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

BSI Salurkan Pembiayaan UKM Rp 19,35 Triliun di 2023


Rabu, 21 Februari 2024 / 10:01 WIB
BSI Salurkan Pembiayaan UKM Rp 19,35 Triliun di 2023
ILUSTRASI. Hingga Desember 2023, pembiayaan UKM BSI mencapai Rp 19,35 triliun. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) semakin melangkah serius untuk menggenjot bisnis small medium enterprise (SME) atau UKM. Perseroan berkomitmen untuk mendorong inklusi UKM melalui ekosistem halal di berbagai sektor potensial seperti kesehatan, manufaktur, haji dan umroh, perkebunan, kehutanan, dan ekosistem Islam lainnya.

Pada tahun lalu, pembiayaan SME di BSI tumbuh dengan baik. Hingga Desember 2023, pembiayaan SME BSI mencapai Rp 19,35 triliun atau 8% dari total pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp 240,32 triliun. Pembiayaan SME BSI berfokus pada bisnis-bisnis yang resilience, kuat dan sustainable dan tersegmentasi di pembiayaan modal kerja, investasi perorangan, dan badan usaha dengan limit pembiayaan mulai dari Rp200 juta sampai dengan Rp 250 miliar.

Meningkatnya outstanding dan membaiknya kualitas pembiayaan, membuat Segmen SME menghasilkan profit yang baik, dan hal ini membuktikan bahwa SME merupakan segmen yang menguntungkan.

Baca Juga: Menakar Potensi Bank Syariah Indonesia Bersaing dengan Bank Syariah Global

Direktur Retail Banking BSI Ngatari menekankan bahwa BSI semakin kokoh memperkuat komitmennya dengan mengusung semangat Go Digital, Go Halal, Go UMKM.  

Menurutnya, inisiatif ini tidak hanya mencerminkan semangat perseroan dalam mengembangkan industri UKM di Indonesia, tetapi juga menunjukkan keseriusan BSI dalam menghadirkan solusi modern dan sesuai prinsip syariah bagi pelaku UKM.

"Seperti yang kita semua pahami, UKM memegang peran sentral dalam dinamika ekonomi bangsa, dan itulah sebabnya BSI menempatkan fokus khusus pada sektor ini untuk memperluas pangsa pasar perbankan syariah," jelas Ngatari dalam siaran pers, Rabu (21/2).

Ngatari menyebut, tahun ini BSI terus mengoptimalisasi pengembangan potensi bisnis UKM di wilayah-wilayah industri yang memiliki potensi besar. Langkah ini mencakup peningkatan pembiayaan, pemeliharaan kualitas dan kapasitas tenaga pemasar BSI, serta penerapan pendekatan selektif dalam penetapan pasar. Selain itu, BSI juga mempercepat proses bisnis melalui digitalisasi sehingga keputusan dalam menerima bisnis dapat diambil dengan cepat dan efisien.

Ngatari mengatakan saat ini BSI memiliki 1.000 jaringan outlet yang dapat diakses oleh calon nasabah UKM untuk mendapatkan pembiayaan syariah serta pengembangan talenta UKM melalui program Talenta Wirausaha BSI dan BSI Aceh Muslimpreneur. 

“Saat ini, kami juga telah mendirikan pusat inkubasi UMKM melalui BSI UMKM Center yang berlokasi di tiga kota yaitu Aceh, Yogyakarta, dan Surabaya. Selanjutnya, BSI berencana untuk membangun UMKM Center di wilayah-wilayah strategis dengan jumlah UMKM yang memiliki potensi besar untuk akses yang lebih mudah di masa mendatang,” kata Ngatari.

Baca Juga: Perbankan Syariah Catatkan Pertumbuhan Aset pada 2023

BSI UMKM Center merupakan program pemberdayaan masyarakat melalui pemberian pelatihan, pembinaan, dan pendampingan serta menjadi tempat untuk berkonsultasi terkait bisnis UMKM. BSI juga menjadi fasilitator untuk membantu UMKM binaan agar mendapatkan sertifikasi halal. Hingga 31 Desember 2023, jumlah UMKM binaan BSI UMKM Center sebanyak lebih dari 3.000 nasabah dengan outstanding pembiayaan hingga Rp 36,8 miliar.

"Digital, sustainable, dan bankable menjadi beberapa kunci bagi UMKM untuk dapat dengan cepat mengakses layanan perbankan. Oleh karena itu, kami terus mendorong peningkatan kapasitas UMKM agar dapat beradaptasi dengan era digital, baik dari segi kapasitas keuangan maupun akses digital," ujar Ngatari.

Selain itu, saat ini BSI juga telah meluncurkan portal UMKM dan Salam Digital, sebuah platform yang dirancang untuk mendukung para pelaku UMKM Indonesia dalam meningkatkan kualitas produk lokal mereka sehingga mampu bersaing di pasar global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×