Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertengahan tahun ini, wacana memperbolehkan bank konvensional kembali beroperasi di Aceh sempat berhembus. Meski demikian, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang menjadi penguasa pasar di daerah tersebut mengaku tak bakal terancam.
Wakil Direktur Utama Bob Tyasika Ananta mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya melihat bahwa selama ini segala inovasi dan produk baru telah dikembangkan di wiliayah paling barat Indonesia tersebut. Maklum, BSI memegang pangsa pasar sekitar 60% di pasar Aceh.
Ia bilang selama ini juga wilayah Aceh selalu menjadi perhatian utama dari BSI agar bisa memberikan layanan warga di sana. Sebab, ia menyadari BSI menjadi tumpuan di wilayah tersebut selama bank konvensional tak beroperasi di Aceh.
Baca Juga: Cermati Saham-Saham yang Banyak Dikoleksi Asing Saat IHSG Merosot pada Senin (16/10)
“Kita penuh dengan kesadaran bahwa kita kemudian sharenya di Aceh cukup besar jadi kita nglayaninya banyak di Aceh, jadi itu pasti first priority kita,’ ujar Bob saat ditemui belum lama ini.
Meski demikian, Ia menilai tak akan jadi masalah jika nantinya bank konvensional bisa kembali ke Aceh. Toh, selama ini, di luar Aceh, BSI juga berkompetisi dengan bank-bank konvensional lainnya.
Bob menambahkan bahwa saat ini wilayah Aceh juga sejatinya tak terlalu mendominasi dari aset yang dimiliki oleh BSI. Meski tak menyebut pasti, ia memastikan kontribusi Aceh terhadap bisnis BSI masih di bawah 50%.
Baca Juga: OJK Terus Pantau Kinerja Bank yang Baru Penuhi Modal Inti di Tahun Lalu
Meski kontribusi terhadap seluruh total aset masih kecil, ia menyadari wilayah Aceh menjadi ceruk bisnis yang bagus untuk saat ini. Mengingat, BSI untuk saat ini masih menjadi pemain utama di wilayah tersebut.
“Tidak sedominan itu, tapi kami lebih melihat tanggung jawab dan kemudian tugas BSI melayani masyarakat Aceh itu yang diutamakan,” ujar Bob.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News