kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BSI targetkan pembiayaan tumbuh 9%-10% pada 2022


Kamis, 28 Oktober 2021 / 19:05 WIB
BSI targetkan pembiayaan tumbuh 9%-10% pada 2022
ILUSTRASI. Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III 2021. Hingga akhir tahun, bank ini optimistis bisa melanjutkan pertumbuhan positif.

Hery Gunardi, Direktur Utama BSI mengatakan, BSI telah menetapkan target laba tumbuh sekutar 30%-35% secara year on year (yoy). Sementara kredit dibidik tumbuh 6%-7% dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 8%-9%. 

Rasio kredit bermasalah atau non performing finance (NPF) secara gross ditargetkan akan dijaga di level 2,9%-3% dan CAR 22%-22,5%.

Sementara tahun 2022, perseroan menyakini ekonomi akan semakin membaik. Oleh karena itu, ekspansi pembiayaan diperkirakan akan tumbuh lebuh tinggi.

Baca Juga: Fokus pada digitalisasi, kinerja BSI semakin solid pasca merger

"Tahun depan, pembiayaan tumbuh  9%- 10% mungkin dicapai jika pandemi melandai. Dalam 10 bulan ini, kami melihat demand meningkat. Likuiditas juga diperkirakan meningkat," kata Hery dalam konferensi pers, Kamis (29/10). 

Selama 10 bulan pertama tahun ini, BSI telah melakukan strategi untuk menyalurkan pembiayaan. Pertama, perseroan fokus pada konsumer, ritel dan mikro. Hery bilang, target market yang dibidik di segmen ini adalah fixed income karena memastian kualitas aset terjaga.

Kedua, perseroan selektif salurkan pembiayaan di segmen korporasi dan komersia. "Kami pilih sektor yang masih atraktif seperti perkebunan, telekomunikasi, hospital, farmasi dan lain-lain. Itu kita lihat yang memberikan pertumbuhan positif," kata Hery. 

BSI melihat kondisi ekonomi akan lebih baik pada tahun 2021. Proyeksi pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi. Katalis lainnya menurut Hery adalah ada perbaikan kasus Covid-19 yang terus menurun sejalan dengan kecepatan vaksinasi sehingga harapannya herd imunity terbentuk. 

Selanjutnya: Punya potensi besar, BSI bidik transaksi zakat dan infak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×