kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

BSM dan Muamalat ingin naik ke BUKU III


Rabu, 05 Agustus 2015 / 12:04 WIB
BSM dan Muamalat ingin naik ke BUKU III


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperbesar pangsa pasar perbankan syariah mendapatkan  sambutan positif. Kabar terbaru, dua bank syariah terbesar di Indonesia berencana menambah modal agar bisa naik kelas ke dalam kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) III.

Dua bank tersebut yakni Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Muamalat. Saat ini, dua bank penguasa pasar perbankan syariah tersebut masih berada di BUKU III atau bermodal inti berkisar antara Rp 1 triliun-Rp 5 triliun.

Deputi Bidang Pengaturan dan Pengawasan Perbankan OJK, Mulya Siregar mengatakan, BSM dan Bank Muamalat sudah berkomitmen untuk menambah modal hingga di atas Rp 5 triliun sebelum tutup tahun 2015. Rencana tersebut tinggal menunggu persetujuan dari pemegang saham pengendali.

"BSM tinggal menunggu keputusan dari Bank Mandiri, sedangkan Bank Muamalat masih berkoordinasi dengan Islamic Development Bank (IDB)," ujar Mulya kepada KONTAN, pekan lalu.

Menurut Direktur Keuangan dan Strategi Bank Syariah Mandiri, Agus Dwi Handaya, penambahan modal sudah masuk rencana bisnis bank (RBB) di tahun ini. Sang induk Bank Mandiri bersiap menyuntikkan modal tambahan sebesar Rp 500 miliar.

Hitungan BSM, tambahan modal bakal mengerek modal inti hingga Rp 5,4 triliun. Di akhir semester I-2015, modal inti BSM sebesar Rp 4,9 triliun. "Kami harapkan tahun ini naik kelas. Masih menunggu persetujuan pemegang saham," ujar Agus.

Dus, rasio permodalan (CAR) BSM bakal naik ke sekitar 12,5%-13,5% pasca penambahan modal. Modal yang kokoh bakal membantu BSM menuntaskan proses konsolidasi bisnis dan memacu kinerja di tahun-tahun mendatang.

Senada, Direktur Utama Bank Muamalat, Endy Abdurrahman mengatakan, penambahan modal bakal membantu manajemen mewujudkan target kinerja hingga tiga tahun ke depan.

Salah satu sumber membisikkan, penambahan modal Bank Muamalat terkendala perlambatan ekonomi. Alhasil, rencana itu tengah dikaji ulang. "IDB memang berniat, namun belum bisa dipastikan apakah bisa terlaksana tahun ini karena masih melihat kondisi," ujar sumber itu. Modal inti Bank Muamalat senilai  Rp 3,5 triliun per Juni 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×