kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

BTN berniat rilis obligasi sampai Rp 15 triliun


Minggu, 07 Agustus 2016 / 15:41 WIB
BTN berniat rilis obligasi sampai Rp 15 triliun


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menyiapkan sejumlah rencana untuk mencari likuiditas di pasar. Beberapa pilihannya, menerbitkan surat utang dari berbagai jenis penawaran umum berkelanjutan (PUB), serta negotiable certificate of deposit (NCD).

“Kami akan ajukan PUB baru untuk kebutuhan likuiditas,” kata Direktur Keuangan dan Treasuri BTN Iman Nugroho Soeko, akhir pekan.

Bank berpelat merah ini berencana menerbitkan PUB baru sekitar Rp 10 triliun - Rp 15 triliun. Obligasi ini akan terbit secara bertahap karena tergantung dari kebutuhan likuiditas BTN untuk penyaluran kredit khususnya untuk kredit perumahan.

BTN juga berencana untuk kembali menerbitkan negotiable certificate deposito (NCD) di semester II-2016 ini. Penerbitan NCD Ini tergantung dari kondisi pasar dan likuiditas. Perusahaan telah menerbitkan NCD sebesar Rp 1 triliun per Juni 2016 yang akan segera terserap pada pertengahan Agustus ini.

Tak hanya itu, BTN juga berencana untuk segera menerbitkan efek berangunan aset berbentuk surat partisipasi atau EBA SP senilai Rp 1 triliun. “Rencananya penerbitkan EBA SP ini sekitar September 2016,” ucapnya.

Iman menambahkan, kedepan kebutuhan likuiditas akan besar karena permintaan kredit perumahan non subsidi dan subsidi masih tinggi. Apalagi, BTN akan mendirikan perusahaan multifinance yang akan bergerak pada pembiayaan perumahan untuk pendapatan masyarakat tidak tetap.

Kedepan, bank berplat merah ini menargekan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 20%-24% di tahun 2016 dan tahun 2017 mendatang. Begitu juga dengan pertumbuhan kredit akan sebesar 20% di tahun ini dan tahun mendatang, segmen kredit pemilikan rumah masih akan menguasai portofolio kredit BTN.

Sedangkan untuk laba. BTN menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 30% di semester II-2016 dari pertumuhan laba bersih sebesar 25,04% atau senilai Rp 1,04 triliun di semester I-2016. Dan rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) akan dijaga pada level 4,8%-5% di akhir tahun 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×