Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Perbankan Indonesia memiliki utang untuk memberikan bunga kredit satu digit (single digit) di akhir tahun 2016 ini. Direktur Keuangan dan Treasuri PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Iman Nugroho Soeko menjanjikan, BTN siap menerapkan bunga kredit single digit tdi akhir tahun ini karena biaya dana (cost of fund) mulai turun.
“BTN baru saja memangkas bunga kredit untuk kredit pemilikan rumah (KPR) non subsidi sebesar 25 basis points (bps),” katanya, kemarin. Saat ini, BTN memberikan bunga kredit KPR non subsidi sebesar 9,95% untuk rumah seharga Rp 200 juta, bunga kredit 10,75% untuk rumah seharga Rp 200 juta-Rp 350 juta, dan bunga kredit 10,25% untuk rumah di atas Rp 350 juta.
Ke depan, bank berplat merah ini berencana untuk kembali memangkas suku bunga kredit hingga di bawah 10% atau sebesar 9%. Pasalnya, biaya dana sudah mulai turun sebesar 100 bps, kemudian Bank Indonesia (BI) akan menggunakan bunga acuan BI seven days yang berlaku mulai Agustus 2016 ini.
“Sata ini, rata-rata bunga kredit BTN sebesar 11%,” terangnya. BTN tak khawatir pemangkasan bunga kredit akan menurunkan pendapatan laba karena kunci utama tetap memperoleh laba di tengah penurunan bunga kredit adalah peningkatan volume kredit. Nah, BTN menargetkan pertumbuhan kredit minimal 20% di tahun ini.
Iman menambahkan, BTN menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 30% di semester II-2016 dari pertumbuhan laba bersih sebesar 25,04% atau senilai Rp 1,04 triliun di semester I-2016. Sedangkan, rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) akan dijaga pada level 4,8%-5% di akhir tahun 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News