kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BTN ingin meningkatkan pendapatan dan DPK


Selasa, 26 November 2013 / 09:15 WIB
BTN ingin meningkatkan pendapatan dan DPK
ILUSTRASI. Anak Usaha KAI Buka Lowongan Kerja 2022 untuk Lulusan Minimal SMA, Ini Syaratnya. ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.


Reporter: Issa Almawadi | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. Demi memperbesar penghimpunan dana murah dan peningkatan pendapatan komisi alias fee based income, Bank Tabungan Negara (BTN) gencar menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan.

Dalam tempo satu hari, Senin (25/11), BTN meneken tiga kerjasama sekaligus. Pertama, kerjasama dengan PT Lotte Mart Indonesia dalam penyediaan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) bagi karyawan Lotte Mart. Kedua, kerjasama dengan PT Taspen dan Real Estate Indonesia (REI) dalam penyaluran KPR. Dalam kerjasama ini, Taspen akan menjamin penyaluran KPR dan kredit pemilikan rumah (KPA) bagi pegawai negeri sipil (PNS).

Sementara, kerjasama dengan REI terkait penyediaan pasokan rumah sesuai kebutuhan. Direktur Utama BTN Maryono, mengatakan kerjasama dengan Taspen dan REI akan meningkatkan peluang penyediaan rumah dan kapasitas penyaluran KPR.

Ketiga, kerjasama dengan PT Asabri untuk pembayaran pensiunan TNI. Maryono mengatakan tidak menutup kemungkinan pelbagai kerjasama tersebut berkembang lebih lanjut. "Intinya bagaimana agar setiap pelayanan yang kami berikan bisa meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) dan fee based income," kata Maryono.

Seiring pelambatan kredit tahun depan, BTN memang ingin meningkatkan DPK dan memperbesar pund-pundi pendapatan komisi. Maryono memperkirakan, pendapatan komisi tahun ini bisa menyumbang 15%-16% ke total pendapatan. Tahun depan, target kontribusi pendapatan komisi antara 20%-25%. "Kami akan meningkatkan pendapatan komisi, karena tahun depan pertumbuhan kredit sedikit menurun," katanya.

Jalinan kerjasama diharapan juga bisa memperbesar porsi dana murah. Sehingga, komposisi dana murah dan dana mahal di BTN bisa seimbang. Maklum, komposisi DPK di BTN saat ini masih didominasi dana mahal alias deposito. Maryono menargetkan, penghimpunan DPK hingga akhir tahun sebesar Rp 95 triliun. "Pada intinya, pertumbuhan DPK memerlukan peran korporasi sehingga kami bisa merangkul lebih banyak nasabah," kata Maryono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×