Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - Meski mengantongi segelintir proyek pembangunan rumah, PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk menyebut pihaknya masih memiliki pendanaan cukup untuk menopang pembiayaan perumahan.
Direktur Utama BTN Maryono menilai, selain masih mengandalkan dana pihak ketiga (DPK) pihaknya juga sudah menerbitkan surat berharga atau obligasi senilai Rp 5 triliun.
"Saya kira sudah cukup kalau untuk pendanaan sampai akhir tahun, baik itu untuk KPR (kredit pemilikan rumah) subsidi maupun non subsidi," ujar Maryono saat ditemui di Jakarta, Jumat (11/8).
Lebih lanjut, bank bersandi emiten BBTN ini juga tidak berencana meningkatkan suku bunga deposito.
Sebagai informasi saja, hingga semester I 2017 BTN berhasil membukukan DPK sebesar Rp 159,12 triliun. Jumlah tersebut meningkat 18,26% secara tahunan atau year on year (yoy).
"DPK kami masih tumbuh 18%, akhir tahun kami proyeksi masih akan naik sampai 20% khususnya ditopang dari tabungan dan giro," tambahnya.
Asal tahu saja, jika dilihat dari loan to deposit ratio (LDR) bank yang fokus di kredit perumahan ini sebenarnya cukup ketat. Hingga paruh pertama, LDR perseroan tercatat seebsar 111,49% atau naik dibanding periode tahun lalu 110,97%.
Hanya saja, menurut Maryono pembiayaan di BTN bersifat jangka panjang dan debitur KPR diwajibkan untuk membuka tabungan.
"Rekening di kami itu untuk transaksi, jadi rasanya tidak perlu untuk menaikkan bunga deposito, karena likuditas cukup memadai," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News