Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. Tren penurunan suku bunga seiring dengan turunnya BI rate, tak membuat PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) khawatir pendapatan bakal menyusut.
"Karena setiap penurunan bunga kredit selalu diimbangi penurunan bunga deposito yang berarti cost of fund turun. Selain itu efisiensi juga terus dilakukan," kata Direktur Keuangan dan Tresuri BTN Saut Pardede, Kamis (17/11).
BTN juga akan terus melakukan ekspansi kredit. Hal ini merupakan strategi untuk mengoptimalkan modal perseroan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi. Apalagi BTN baru saja resmi meluncurkan Kredit Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) ke 4 Bank BTN senilai Rp 703 miliar.
Sampai akhir tahun ini BTN menargetkan pembiayaan baru lewat Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bisa mencapai Rp 26 triliun.
"Sekarang masih kurang sekitar Rp 7 triliun. Masih bisa terkejar karena biasanya pada bulan November-Desember permintaan KPR tinggi," ujar Saut.
Terkait penurunan suku bunga, Saut mengungkapkan hari ini BTN telah menurunkan suku bunga dasar kreditnya (SBDK) rata-rata sekitar 0,5%. Berdasarkan informasi SBDK yang dilansir di situs BTN, penurunan terjadi di semua sektor.
Dibandingkan posisi September 2011, kredit korporasi turun dari 11,09% menjadi 10,56%, kredit ritel turun dari 11,21% menjadi 10,68%, kredit konsumer KPR turun dari 11,69% menjadi 11,08%, dan kredit konsumer non KPR turun dari 11,98% menjadi 11,38%.
Hingga kuartal ketiga 2011 kredit BTN tumbuh 20,24% dari Rp 49,32 triliun pada 30 September 2010 menjadi Rp 59,31 triliun. Perseroan menargetkan tahun ini pertumbuhan kredit bisa mencapai 25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News