kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.608.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.175   100,00   0,61%
  • IDX 7.166   -66,59   -0,92%
  • KOMPAS100 1.055   -9,60   -0,90%
  • LQ45 831   -12,11   -1,44%
  • ISSI 214   0,13   0,06%
  • IDX30 427   -6,80   -1,57%
  • IDXHIDIV20 512   -6,51   -1,26%
  • IDX80 120   -1,15   -0,95%
  • IDXV30 123   -0,75   -0,60%
  • IDXQ30 140   -2,07   -1,45%

BTN Syariah Siap Jadi Pesaing Utama di Perbankan Syariah Nasional


Jumat, 24 Januari 2025 / 17:32 WIB
BTN Syariah Siap Jadi Pesaing Utama di Perbankan Syariah Nasional
ILUSTRASI. BTN Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) milik BTN diperkirakan siap menjadi pesaing utama di industri perbankan syariah nasional. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BTN Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) milik PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) diperkirakan siap menjadi pesaing utama di industri perbankan syariah nasional. Tepatnya, setelah resmi menjadi Bank Umum Syariah (BUS) sebelum tahun 2025 berakhir. 

Bukan tanpa alasan, BTN Syariah memiliki basis pertumbuhan bisnis yang solid. Ditambah keunikan yang tidak dimiliki UUS dan BUS lainnya, yaitu sektor perumahan.

Sebagai contoh, aset BTN Syariah telah mencapai Rp 58 triliun per kuartal III-2024, bertumbuh double digit atau 19,2% secara tahunan alias year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 48 triliun. 

Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu mengungkapkan, per akhir 2024, aset BTN Syariah telah mencapai Rp 60 triliun. 

Baca Juga: BTN Bersih-Bersih Developer Nakal Agar Program Tiga Juta Rumah Tepat Sasaran

“Kalau hitungan saya, dengan kecepatan yang sama, seharusnya (dalam waktu) tiga tahun (aset) BTN Syariah sudah (mencapai) Rp100 triliun,” ujar Nixon, belum lama ini.

Baru-baru ini, BTN selaku induk usaha menunjukkan keseriusannya untuk membuat BTN Syariah jadi pesaing utama. 

Ini melalui pengumuman akuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVS) yang akan diintegrasikan sebagai bagian dari proses spin-off BTN Syariah menjadi BUS. Proses itu diharapkan dapat selesai pada semester II-2025.

Menurut Nixon, BTN Syariah memiliki potensi menjadi pemain besar di industri perbankan syariah karena ditunjang kapabilitas dan keunikannya sebagai UUS yang saat ini memimpin pasar KPR berbasis syariah di Indonesia. 

Berdasarkan data BTN Syariah, saat ini market share BTN Syariah di pasar KPR syariah di Indonesia telah mencapai lebih dari 90%.

“(Dengan berubah dari UUS menjadi BUS) kepercayaan masyarakat segmen syariah akan jauh lebih tinggi, karena menurut mereka, UUS itu masih setengah-setengah atau abu-abu. Kalau sudah clear, black or white, tingkat kepercayaan atau trust level-nya naik. Sehingga, biasanya yang pertama naik itu DPK (dana pihak ketiga). Hitungan kami seperti itu,” ujar Nixon.

Dari sisi pembiayaan, BTN Syariah juga turut menopang kiprah induknya di Program Tiga Juta Rumah melalui penyaluran pembiayaan rumah subsidi dengan menggunakan akad syariah. Apalagi, kata Nixon, sekitar 20-25% masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) menginginkan akad KPR dengan skema syariah.

“Setidaknya ada dua BUMN yang bergerak di bidang perbankan syariah, karena yang mau dilayani ini besar. Jadi, tolong dilihat bahwa kuenya ini gede banget. Marketnya (BTN Syariah) tidak akan terlalu compete dengan mereka (bank-bank syariah lainnya),” tutur Nixon.

Baca Juga: Akuisisi Bank Victoria Syariah, Prospek Saham BBTN Diprediksi Lebih Cerah di 2025

Harapan akan adanya kehadiran bank syariah baru yang berskala besar juga diutarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator industri perbankan dan keuangan. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan bahwa langkah konsolidasi ini diharapkan struktur industri perbankan syariah menjadi semakin baik dan semakin kuat.

“ke depan, (BTN Syariah) dapat menjadi BUS dengan skala usaha yang diproyeksikan dapat tumbuh menjadi BUS besar yang bergerak di segmen pembiayaan perumahan,” ujar Dian kepada Kontan, belum lama ini. 

Oleh sebab itu, kata Dian, OJK mendorong terjadinya konsolidasi lain di perbankan syariah, terutama melalui aksi korporasi berupa spin-off, merger, ataupun akuisisi.

Senada dengan penilaian BTN dan OJK, pengamat perbankan melihat pasar perbankan syariah nasional memang membutuhkan pemain yang spesifik dan telah berpengalaman di bidang tersebut. 

Menurut Piter Abdullah, Direktur Eksekutif Segara Research Institute, BTN Syariah memiliki kapabilitas tersebut dan paling berpengalaman.

“BTN Syariah saat ini menjadi satu-satunya pemain syariah yang fokusnya di sektor perumahan karena bertumbuh berbarengan dengan induknya. Ini menjadi bekal kuat untuk BTN Syariah melayani lebih banyak segmen masyarakat syariah ketika sudah di-spin-off menjadi BUS,” kata Piter.

Selanjutnya: Indesso Aroma Ekspor Perdana Vanillin ke AS dari Fasilitas Baru di Ungaran

Menarik Dibaca: Rilis Priming Water, Studio Tropik Kembangkan Bisnis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×