Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara Tbk atau BTN Syariah membukukan total pembiayaan perumahan sebesar Rp 9,5 triliun pada 2016. Realisasi tersebut tumbuh 40,4% dibandingkan tahun 2015. Nilai penyaluran itu berupa KPR subsidi dan non subsidi.
Tahun ini, UUS BTN menargetkan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) bisa tumbuh 28,4%. Itu artinya, penyaluran pembiayaan rumah pada akhir 2017 ditargetkan sekitar Rp 12,19 triliun.
Adapun untuk pembiayaan KPR subsidi alias Fasilitas Likuditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada 2016 mencapai Rp 1,94 triliun untuk 17.993 unit rumah. Angka tersebut meningkat 84,22% dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Syariah BTN, Oni Febriarto mengatakan, tahun 2017, pihaknya membidik penyaluran FLPP sebesar Rp 2 triliun. "Program KPR subsidi ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang merupakan bagian dari program sejuta rumah," katanya, Rabu (22/2).
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat meluncurkan program sejuta rumah dengan keringanan antara lain margin setara suku bunga 5% fixed selama jangka waktu KPR. Uang muka atau down payment sebesar 1% dari total KPR dengan jangka waktu sampai 20 tahun. Sementara subsidi bantuan uang muka senilai Rp 4 juta per orang.
Menurut Oni, untuk mencapai target tahun ini, pihaknya telah bekerja dengan BAPERTARUM guna menjangkau Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memenuhi persyaratan KPR subsidi. "Kerja sama lainnya juga dilakukan bagi TNI, Polri untuk pembiayaan bagi anggota atau purnawirawan TNI dan PolriI," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News