Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kini menjadi bank penyalur Kredit Program Perumahan (KPP) dengan nilai penyaluran terbesar secara nasional. Dalam kurun waktu satu bulan lebih, BTN telah salurkan KPP senilai Rp 1,3 triliun.
Sejak 24 Oktober 2025 hingga 30 November 2025, data Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menunjukkan, sebanyak sembilan bank penyalur KPP membukukan total penyaluran sebesar Rp 2,09 triliun, terdiri dari kredit sisi supply sebesar Rp 1,94 triliun dan sisi demand sebesar Rp 149,69 miliar.
Dengan catatan tersebut, pemyaluran KPP oleh BTN terbilang mendominasi. Dalam hal ini, BTN telah menguasai lebih dari 61% penyaluran KPP nasional.
Baca Juga: BTN Buka Kembali Kantor di Medan dan Aceh Pasca Banjir
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu bilang, keberhasilan ini ditopang kebutuhan untuk pembiayaan yang meningkat dari para pelaku usaha sektor properti. Ditambah, pengalaman BTN yang panjang dalam mengembangkan ekosistem perumahan.
Nixon menjelaskan para pelaku usaha perumahan terutama developer menunjukkan minat yang tinggi terhadap kredit KPP sisi supply.
Menurutnya, ini sesuai dengan kebutuhan para debitur BTN yang wiraswasta seperti developer dan kontraktor membutuhkan skema kredit menarik untuk memperluas proyek mereka, atau misalnya pengusaha bahan bangunan menambah kapasitas stok mereka.
“Dengan potensi yang tinggi ini, kami yakin KPP akan menjadi mesin baru bagi BTN ke depan,” ujar Nixon, Kamis (4/12/2025).
Nixon mengatakan, BTN juga telah melakukan sosialisasi KPP di beberapa daerah dan melihat minat yang tinggi karena kebutuhan terhadap perumahan meningkat sejalan dengan perekonomian lokal yang juga bertumbuh di berbagai daerah tersebut.
Sebagai contoh, wilayah Jawa-Bali-Nusa Tenggara dan Sumatra masih menjadi kontributor terbesar untuk kredit KPP BTN sisi supply, dengan jumlah debitur masing-masing mencapai lebih dari 100.
“Sejumlah daerah seperti pulau Jawa dan Sumatera masih sangat potensial untuk penyaluran KPP karena ekonominya terus bertumbuh,” tutur Nixon.
Nixon mengakui, KPP akan menjadi salah satu andalan BTN pada 2026 karena pemerintah telah mengalokasikan Rp130 triliun untuk program ini. Selain itu, semakin banyak nasabah wirausaha di BTN yang menunjukkan ketertarikan terhadap KPP.
Untuk itu, kata Nixon, BTN juga mendorong bagi nasabah wirausaha yang sebelumnya telah memiliki KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk mengajukan top up kredit guna mendukung usahanya dengan fasilitas KPP.
“Adanya subsidi bunga dari pemerintah dan level bunga yang lebih rendah dari rata-rata bunga kredit konstruksi menjadikan kredit program perumahan ini sangat menarik di mata pelaku usaha,” ujar Nixon.
Baca Juga: BTN Bukukan Laba Bersih Rp 2,50 Triliun Hingga Oktober 2025
Selanjutnya: Indeks Nikkei Ditutup Menguat, Ditopang Saham Produsen Robot
Menarik Dibaca: Promo Es Krim Alfamart 1-15 Desember 2025, Joyday Blackforest Beli 2 Lebih Murah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













