Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Sanny Cicilia
BADUNG (BALI). Bisnis pembiayaan mikro masih dilirik oleh perbankan. Salah satu pelaku perbankan, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) akan fokus mengembangkan di lini usaha kredit pensiunan dan mikro.
Anika Faisal, Direktur BTPN mengatakan, salah satu sektor yang masih menjadi andalan adalah perdagangan. "Saat ini kredit mikro perdagangan masih mayoritas," ujar Anika tanpa menjelaskan berapa besar porsi pembiayaan mikro perdagangan, Kamis (5/2).
Menurut Anika, pihaknya tidak memiliki strategi khusus untuk menggenjot kredit mikro. "Strateginya masih sama dengan tahun lalu," kata Anika.
Secara nasional, total kredit UMKM hingga November 2014 mencapai Rp 660,85 triliun. Porsi kredit UMKM terhadap total kredit perbankan mencapai 18,7%. Artinya masih ada peluang untuk menggeber kredit mikro.
Kredit UMKM paling tinggi dialirkan ke sektor perdagangan yakni 53% atau sekitar Rp 348,48 triliun. Jumlah itu bertambah 11% ketimbang pencapaian November 2013 yang hanya mencapai Rp 314,65 triliun.
Sektor mikro lainnya yang mendapatkan kucuran kredit paling tinggi kedua adalah industri pengolahan. Setidaknya 10% atau sekitar Rp 65,27 triliun dialirkan kepada industri pengolahan pada periode Januari hingga November 2014. .
Sisanya, kredit UMKM dikucurkan untuk sektor pertanian, perburuan dan kehutanan; konstruksi serta jasa kemasyarakatan, sosial dan hiburan. Meski sektor pertanian, perburuan dan kehutanan berada di peringkat ketiga kredit UMKM, pertumbuhan sektor ini paling besar diantara yang lain, yakni mencapai 15%. Per November 2014, jumlah kredit pertanian, perburuan dan kehutanan tembus Rp 53,84 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News