Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar gembira. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BTPN Syariah tahun 2025 menyetujui seluruh mata acara. Salah satunya pembagian dividen tunai sebesar Rp 34,5 per saham atau setara Rp 265,78 miliar.
Pembagian dividen itu sekitar 25% dari laba bersih kinerja tahun 2024. Pembagian laba ini komitmen terhadap stakeholders, khususnya investor, yang sudah mempercayakan Bank BTPN Syariah dalam memberdayakan masyarakat inklusi.
Sepanjang tahun 2024, bank berkode saham BTPS ini telah melibatkan pemangku kepentingan dalam membangun perilaku unggul masyarakat inklusi, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS). Ini menjadi kunci bagi nasabah pembiayaan, yakni para masyarakat inklusi untuk bertahan dalam berbagai situasi.
BTPN Syariah juga memperkuat fokus dalam melayani masyarakat inklusi dengan memberikan pendampingan yang berkelanjutan melalui peran bankir pemberdaya. Juga memberikan insentif, serta penghargaan bagi nasabah yang disiplin dalam menerapkan perilaku unggul.
"Kami ingin memberi penghargaan atas kepercayaan semua pihak yang telah mendukung fokus kami dalam melayani masyarakat inklusi, sehingga kinerja 2024 tercapai sesuai harapan," ujar Arief Ismail, Direktur Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan BTPN Syariah dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (17/4).
Baca Juga: Pendampingan Menjadi Kunci BTPN Syariah (BTPS) Menjaga Nasabah dan Kinerja
Selain itu, untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penerapan Tata Kelola Syariah Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yakni memiliki anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS) minimal tiga orang dan maksimal 50% dari jumlah direksi. RUPST juga menyetujui penambahan anggota DPS menjadi tiga orang.
RUPS mengangkat anggota DPR baru, Cecep Maskanul Hakim yang juga merupakan Ketua DPS PT BTPN Syariah Ventura, selaku anak perusahaan bank.
Dari sisi kinerja, BTPN Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp 1,06 triliun di 2024. Bank syariah ini menyalurkan pembiayaan untuk masyarakat inklusi sebesar Rp 10,2 triliun sepanjang 2024.
Rasio keuangan juga tercatat sehat dan kuat. Return on asset (RoA) sekitar 6,3% dan rasio kecukupan modal (CAR) 53,2%. RUPST juga menyetujui laba ditahan sebesar Rp 775,49 miliar untuk menunjang bisnis BTPN Syariah ke depan.
Selanjutnya: Kekhawatiran Pasokan Global Membayangi Harga Minyak Dunia, Begini Prospeknya ke Depan
Menarik Dibaca: Terbaru, BRImo Tersedia Dalam Dua Bahasa, Indonesia dan Inggris
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News