Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank BTPN Syariah mencatatkan pembiayaan sebesar Rp 11,8 triliun di kuartal I tahun 2023, tumbuh 11,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 10,6 triliun.
Direktur BTPN Syariah Fachmy Achmad menyampaikan, pertumbuhan pembiayaan ini disertai dengan kualitas pembiayaan yang tetap sehat, tercermin dari Non Performing Financing (NPF) di bawah ketentuan regulator.
Berdasarkan data laporan keuangan, BTPN Syariah membukukan NPF gross 3,00% pada kuartal I 2023, membengkak jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 2,41%. Sementara itu, NPF net perseroan tercatat 0,50%, naik dibandingkan periode yang sama tahun 2022 0,14%.
Baca Juga: Ada Koreksi, Ini Jadwal Pembayaran Dividen BTPN Syariah (BTPS) Sebesar 40% dari Laba
“Bank juga tercatat masih memiliki rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang kuat di level 51,7%, jauh di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (28/4).
Selain itu, BTPN Syariah mencatat Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 61,49%, naik bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 58,52%.
Fachmy melanjutkan, dana pihak ketiga (DPK) perseroan terjaga pada level yang efisien sebesar Rp 12,8 triliun naik 15,57% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 11,04 triliun
“Kinerja keuangan yang tumbuh positif ini memberikan laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 425 miliar,” terangnya.
Nilai laba tersebut tumbuh tipis sebesar 3,34% jika dibandingkan kuartal I tahun 2022 lalu yang sebesar Rp 411 miliar.
Baca Juga: Intip Jadwal Pembayaran Dividen BTPN Syariah (BTPS) Total Rp 712,5 Miliar
Fachmy menambahkan BTPN Syariah konsisten melayani masyarakat inklusi dengan membuka akses keuangan yang tepat.
“Kami percaya semua masyarakat Indonesia dari berbagai segmen manapun berhak mendapatkan akses keuangan yang tepat serta akses yang lebih luas lagi untuk kehidupan yang lebih baik. Bank pun senantiasa untuk terus semakin relevan dengan kebutuhan nasabah dan dinamika bisnis,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News