Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Buana Finance Tbk mendapat fasilitas pinjaman dari PT Bank JTrust. Pendanaan ini ditandatangani keduanya pada tanggal 30 November 2023 lalu. Pinjaman baru ini untuk penambahan plafon fasilitas pinjaman angsuran berkala.
Direktur Buana Finance, Mariana Setyadi dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia menjelaskan, tambahan fasilitas pinjaman jangka pendek tersebut sebesar Rp 200 miliar dengan tenor maksimal 48 bulan. "Transaks ini bukan merupakan transaksi afiliasi ataupun benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No 42/POJK.04/2020 tentang transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan," jelas dia.
Perusahaan ini menjelaskan penambahan fasilitas pinjaman dari Bank JTrust ini membuat total fasilitas kredit yang diterima menjadi sebesar Rp 486 miliar. Ini mencerminkan 36,4% dari total ekuitas perusahaan ini per 30 Juni 2023. Pendanaan ini nantinya akan digunakan untuk modal kerja yakni pemberian pembiayaan consumer finance dan financial lease.
Baca Juga: Buana Finance Catat Laba Rp 69,76 Miliar Per September 2023
Di hari sebelumnya, pada 29 November 2023. Emiten berkode saham BBLD ini juga telah mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank Victoria International Tbk. Pinjaman yang diberikan oleh Bank Victoria sebesar Rp 150 miliar untuk jangka waktu maksimal 48 bulan. Atas pinjaman dari Bank Victoria ini maka perusahaan ini mendapatkan total pinjaman sebesar Rp 457 miliar. Pinjaman ini mencerminkan 34,2% dari total ekuitas per 30 Juni 2023.
Sama seperti fasilitas dari Bank JTrust, pinjaman dari Bank Victoria juga akan digunakan untuk modal kerja. Khususnya pinjaman consumer finance dan financial lease. Kedua pinjaman tersebut menurut Mariana tidak berdampak material terhadap kondisi keuangan, hukum dan keberlangsungan usaha perusahaanini. Kecuali adanya kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman secara periodik.
Hingga September 2023, Buana Finance mengantongi aset sebesar Rp 5,44 triliun, naik 17,49% dibanding akhir tahun 2022. Kenaikan aset tersebut berasal dari kenaikan total liabilitas sebesar 23,26% secara year to date menjadi Rp 4,08 triliun. Sementara ekuitas Buana Finance hanya naik 3,03% menjadi Rp 1,36 triliun.
Dari sisi kinerja, Buana Finance masih berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 35,96% secara tahunan menjadi Rp 69,76 miliar. Kenaikan bottom line Buana Finance ditopang kenaikan total pendapatan 18,17% secara year on year menjadi Rp 520,78 miliar.
Baca Juga: Laba Emiten Multifinance Terkerek Pembiayaan Baru
Sementara beban keuangan Buana Finance juga meningkat sebesar 32,27% secara tahunan menjadi Rp 202,62 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News