Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Budi Gadai Indonesia, perusahaan pergadaian swasta asal Sumatra Utara, mencatatkan kinerja positif sepanjang 2025 dengan penyaluran pembiayaan tumbuh 31% hingga Oktober dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Direktur PT Budi Gadai Indonesia, Budiarto Sembiring, mengatakan pertumbuhan tersebut didorong terutama oleh pembiayaan di segmen elektronik, yang menjadi tulang punggung bisnis perusahaan.
“Segmen elektronik masih mendominasi karena permintaannya stabil dan likuiditas barangnya tinggi,” ujar Budiarto, Kamis (13/11/2025).
Baca Juga: Budi Gadai Indonesia Buka Peluang Lakukan Inovasi Produk Gadai ke Depannya
Dalam mendukung ekspansi pembiayaan, Budi Gadai mengandalkan dana internal sebagai sumber utama pendanaan.
Adapun pinjaman bank hanya digunakan sebagai tambahan modal kerja jika dibutuhkan untuk memperluas kapasitas pembiayaan.
“Untuk pinjaman bank, dananya kami manfaatkan guna menambah kapasitas saat diperlukan,” jelas Budiarto.
Ia menegaskan bahwa kondisi pendanaan perusahaan saat ini masih terkendali dan stabil. Akses pembiayaan juga berjalan lancar tanpa kendala berarti.
“Kami masih bisa memenuhi kebutuhan pembiayaan gadai dari dana internal. Jadi, kondisi pendanaan kami aman,” tambahnya.
Budiarto menekankan pentingnya pengelolaan likuiditas agar perusahaan tetap mampu menjaga kapasitas pembiayaan, terutama saat permintaan gadai meningkat.
Baca Juga: OJK Resmi Luncurkan Roadmap Pergadaian, Begini Respon Budi Gadai Indonesia
Strategi tersebut dinilai krusial untuk memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan di tengah dinamika ekonomi.
Dengan kombinasi strategi pendanaan yang hati-hati dan fokus pada segmen pasar yang produktif, Budi Gadai Indonesia menargetkan kinerja positif dapat terus berlanjut hingga akhir tahun.
Selanjutnya: Emiten Properti Kawasan Industri Masih Tertekan, Cermati Saham Rekomendasi Analis
Menarik Dibaca: Promo The Body Shop Diskon s/d 70% Segera Berakhir, Berlaku sampai 15 November 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













