Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Chairul Tanjung, Founder and Chairman CT Corpora sekaligus Ultimate Shareholder PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) memastikan investor strategis yang masuk ke bank digital ini tidak keluar dalam waktu minimal 3 tahun.
Seperti diketahui PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), Grup Salim melalui PT Indolife Investama Perkasa, Traveloka lewat Abadi Investments Pte Ltd, Grab lewat H Holdings Inc akan masuk menjadi investor BBHI.
Para investor ini akan masuk lewat rights issue yang digelar BBHI dengan mengambil alih sebagian hal Mega Corpora. Penandanganan pengambilalihan telah dilakukan pada Desember 2021 lalu.
Baca Juga: Saham Teknologi Naik Tinggi di 2021, Begini Prospeknya untuk Tahun 2022
"Investor strategis tadi sudah terikat perjanjian lock up saham selama 3 tahun dari tanggal pencatatan sehingga mereka tidak bisa menjual sahamnya selama periode itu. Ini untuk memastikan investor ritel terlindungi," kata Chairul Tanjung dalam konferensi pers, Selasa (11/1).
PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) akan rights issue dengan menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak 10,04 miliar atau 46,24% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga Rp 478 per lembar.
Baca Juga: Berencana Eksekusi Saham BBHI, Bukalapak (BUKA) Bisa Langsung Cuan Rp 12,98 Triliun
Mega Corpora yang menguasai 90% saham BBHI saat ini hanya berkomitmen mengesekusi 30% dari haknya dalam rights issue tersebut.
Pria yang akrab disapa CT ini menambahkan, dengan masuknya investor strategis tersebut maka ekosistem Bank Allo akan semakin luas.
Kolaborasi yang akan dilakukan Bank Allo tidak hanya terbatas dengan ekosistem para investor strategis ini.
"Kami akan menerima siapa pun yang mau bergabung dengan kami, kami sangat terbuka. Kami ingin kolaborasi dengan semua pihak untuk terjadi ekosistem nasional yang bisa bantu perekonomian bangsa dan negara," tandas CT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News