Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas pemberi dana atau lender di fintech peer to peer (P2P) lending GandengTangan berasal dari institusi.
Chief Operating Officer GandengTangan Darul Syahdanul mengatakan bahwa sejak berdiri pada 2015 hingga 2021 atau selama 6 tahun, GandengTangan didominasi oleh lender individu. Namun, sejak 2021 hingga saat ini, keterlibatan lender individu sudah tak signifikan, karena hanya berkontribusi sebesar 2% terhadap keseluruhan pendanaan yang disalurkan.
"Adapun sejak 2021 hingga saat ini, sebanyak 98% pendanaan yang tersalurkan berasal dari lender institusi," ucapnya kepada Kontan, Selasa (19/8).
Baca Juga: OJK Atur Pembatasan Lender Nonprofesional di Fintech Lending, Ini Kata GandengTangan
Sementara itu, Darul menyampaikan perusahaan berhasil mencatatkan outstanding pembiayaan sebesar Rp 91,06 miliar per Juni 2025. Nilai outstanding pinjaman itu mengalami penurunan sebesar 10,1% secara Year on Year (YoY). Dia bilang penyebab penurunan itu karena adanya keterbatasan dana dari sisi lender.
"Padahal, permintaan pembiayaan borrower tetap ada," ungkapnya.
Dalam mengantisipasi adanya keterbatasan dana, Darul menyampaikan GandengTangan akhirnya menyesuaikan tenor pembiayaan yang diberikan kepada borrower. Dia menyebut pihaknya mengurangi porsi pinjaman dengan tenor lebih dari tiga bulan.
"Saat ini, sebagian besar pembiayaan di platform kami adalah pinjaman jangka pendek dengan tenor 30 hari hingga 90 hari," ujarnya.
Melalui tenor yang lebih pendek, Darul mengatakan GandengTangan mampu lebih adaptif, jika terjadi perubahan-perubahan cepat seperti yang terjadi sepanjang paruh pertama tahun ini.
Baca Juga: Pengamat Nilai Fintech Lending Berkontribusi terhadap Perekonomian Indonesia
Selanjutnya: BI Prediksi Neraca Pembayaran 2025 Tetap Baik, Defisit Transaksi Berjalan Rendah
Menarik Dibaca: 10 Tips Jitu Konsisten Menabung yang Bisa Anda Terapkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News