kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bukopin Sambut Baik Holding BUMN


Jumat, 23 April 2010 / 15:57 WIB


Reporter: Andri Indradie | Editor: Johana K.

JAKARTA. PT Bank Bukopin Tbk menyambut baik rencana pembentukan perusahaan holding pemerintah. Alasannya, pembentukan ini akan membantu pemerintah mengelola saham-saham minoritas yang tersebar ke beberapa perusahaan seperti Bukopin misalnya.

Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengatakan, saat ini pemerintah memiliki 17% saham Bukopin. Pembentukan holding tersebut akan berdampak positif terhadap pengelolaan dana-dana yang diinvestasikan ke perusahaan-perusahaan di mana
pemerintah bertindak sebagai pemegang saham minoritas.

"Intinya, Bukopin justru mendukung dan menyambut baik. Pendapat saya, ini bagus, karena ada perusahaan yang jelas dalam mengelola dana investasi pemerintah. Daripada tidak ada yang mengurus dan berceceran," katanya kepada KONTAN, Jumat (23/4).

Di tempat terpisah, hari ini (23/4), pemerintah menyatakan akan membentuk perusahaan holding yang bernama Danareksa Capital. Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar, perusahaan holding ini akan dibentuk melalui PT Danareksa yang bertujuan mengelola sembilan saham minoritas milik pemerintah.

"Sebenarnya ada beberapa BUMN. Namun, yang paling siap sepertinya Danareksa. Dia sudah presentasi lebih dari 10 kali. Tidak ada lainnya yang siap, sehingga tidak ada kompetitor. Kalau Danareksa lebih siap, ya, why not," kata Mustafa.

Saham-saham minoritas pemerintah tersebut di antaranya berada di perusahaan PT Bank Bukopin Tbk, PT Jakarta Industrian Estate
Pulogadung, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut, dan PT Kertas Padalarang. Sisanya, saham minoritas itu ada di PT Asuransi Kredit
Indonesia, PT Inalum, PT Indosat Tbk, PT Socfindo, dan PT Freeport Indonesia.

Staf Khusus Menteri BUMN Ekoputro Adijayanto mengatakan, dana yang akan dihimpun oleh Danareksa Capital bisa mencapai Rp 4,7 triliun apabila dihitung dari pendekatan ekuitas. "Dan sekitar Rp 20 triliun bila merujuk pendekatan market cap (kapitalisasi pasar)," tuturnya.

Mustafa bilang, sederhananya tugas Danareksa Capital ke depan bisa menyerupai perusahaan fund manager. Dengan fungsi strategis
pengelolaan dana sebesar Rp 20 triliun itu, Mustafa berharap perusahaan ini bisa terbentuk tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×