Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Bank Bukopin Syariah fokus membiayai sektor kesehatan dan pendidikan pada semester dua tahun ini. Direktur Utama Bank Bukopin Riyanto mengatakan, dua sektor ini dipilih karena memiliki daya tahan terhadap krisis.
Sebagai gambaran, saat ini porsi pembiyaaan terbesar perseroan masih berasal dari sektor UMKM sebesar 70%. Sedangkan kontribusi dari sektor pendidikan dan kesehatan sampai semester pertama sebesar 30% dari total pembiayaan perseroan. “Pada semester dua ini perseroan juga akan membatasi beberapa kredit untuk KKB,” ujar Riyanto.
Nah diharapkan, kontribusi dari sektor pendidikan dan kesehatan bisa naik sampai 40% hingga akhir tahun ini. Menurut Riyanto, di tengah kondisi ekonomi yang sedang melemah seperti sekarang, perseroan sengaja menghindari beberapa sektor yang prospeknya kurang bagus, seperti komoditas dan pertambangan.
Kebetulan, kata Riyanto, porsi pembiayaan untuk korporasi relatif kecil, yaitu kurang dari 10% dari total pembiayaan. Terkait dengan DPK, sampai akhir tahun perseroan akan memperkuat sumber dana retail seperti CASA dan deposito ritail.
Untuk itu, perseroan akan melakukan berbagai program seperti program hadiah tabungan. Selain itu, tahun ini perseroan juga berencana meluncurkan tabungan haji baik berbentuk valas maupun maupun non valas.
Direktur Bisnis Bank Bukopin Syariah, Aris Wahyudi mengatakan, pada semester dua ini perseroan memang hati-hati dalan mengucurkan kredit. Walaupun rasio pembiyaaan bermasalah pada semester pertama ini turun, namun perseroan selalu memantau penyaluran pembiayaan agar tidak terjadi masalah.
Pada semester pertama 2015, tercatat laba bersih Bank Bukopin Syariah mengalami kenaikan hampir 104,9% menjadi Rp 12,3 miliar. Kenaikan laba bersih ini sebagian besar disumbang dari kenaikan pendapatan penyaluran dana setelah distribusi bagi hasil sebesar 21,92% menjadi Rp 71,38 miliar.
Sementara dari sisi operasional, Bank Bukopin Syariah juga mengalami kenaikan laba sebesar 86,97% menjadi Rp 13,89 miliar. Untuk pembiayaan secara umum pada semester pertama 2015, Bank Bukopin Syariah berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 13,2% menjadi Rp 1,33 triliun.
Pembiayaan di Bukopin Syariah sebagian besar terdiri dari Musyakarah sebesar 79,17% dan Mudharabah sebesar 20,82% dari total pembiayaan bagi hasil. Sedangkan untuk dana simpanan wadiah tercatat mengalami kenaikan 9,65% menjadi Rp 517,4 miliar.
Dana simpanan wadiah ini sebagian besar berasal dari tabungan sebesar 60%, sedangkan sisanya 39,95% berasal dari giro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News