Reporter: Nur Hidayat | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) berhasil membukukan kinerja yang menggembirakan. Pada September 2008, asuransi pelat merah tersebut sukses mencapai target premi Rp 300 miliar untuk tahun ini. Padahal, akhir Agustus 2008 lalu, pencapaian premi PT ASEI masih kurang 57% atau Rp 170 miliar dari total target premi. Itu artinya, hanya dalam kurun waktu dua pekan pada bulan ini, ASEI secara mengejutkan berhasil menggenjot target preminya.
Direktur Utama PT ASEI Zaafril Razief Amir mengatakan genjotan premi tambahan tersebut datang dari penutupan premi nasabah yang jatuh tempo di bulan ini. Selain itu, terjadi pembaruan nasabah dari pembayaran. "Kita agak terbantu dengan penutupan dan pembaruan nasabah," kata Zaafril.
Premi terbesar berasal dari produk asuransi umum. Produk ini terbagi dalam beberapa jenis asuransi seperti kecelakaan, kerugian material konstruksi dan lain-lain. Selama dua pekan, produk ini berhasil menyumbang Rp 140 miliar kekurangan premi untuk mencapai target pencapaian premi di tahun ini. Sisanya, berasal dari produk asuransi lain seperti surety bond dan lain-lain.
Kontribusi terbesar premi dari produk asuransi umum ini berasal dari perusahaan besar dan perorangan. “Perusahaan besar dengan asuransi di lightening dan konstruksi banyak masuk di asuransi umum,” tambah Zaarif. Sayangnya, Zaarif enggan membeberkan nama-nama perusahaan besar itu. Dia hanya mau menyebutkan nilai premi yang masuk dari sejumlah perusahaan tersebut yang nilainya mencapai Rp 70 miliar lebih atau mencapai setengah dari pencapaian premi dalam dua pekan ini sebesar Rp 140 miliar.
Menurut Zaarif, secara general, produk asuransi umum ini masih banyak diminati konsumen. Buktinya, 60% dari porsi premi di tahun ini berasal dari premi asuransi umum dan suretybond . Sisanya berasal dari asuransi ekspor dan kredit. "Saya yakin, hingga akhir tahun kami bisa mencapai premi lebih dari Rp 400 miliar. Atau lebih dari 33% dari target yang kami patok," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News