kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

BUMN butuh aturan hedging valas dalam yen dan yuan


Jumat, 10 April 2015 / 17:58 WIB
BUMN butuh aturan hedging valas dalam yen dan yuan
ILUSTRASI. Cara cadangkan chat WhatsApp di iPhone.


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kementerian BUMN meminta kepada Bank Indonesia (BI) untuk membuat aturan lindung nilai atau hedging valuta asing (valas) dalam mata uang yen dan yuan (renminbi) untuk perusahaan berpelat merah. Rini Soemarno, Menteri BUMN, mengatakan, perusahaan BUMN ada yang melakukan transaksi valas pada mata uang asal Jepang.

“Kemungkinan perusahaan BUMN juga akan melakukan transaksi valas menggunakan renminbi,” kata Rini, Jumat (10/4). Lanjutnya, ke depan, Indonesia akan banyak melakukan transaksi bisnis dengan kedua negara tersebut seperti kegiatan ekspor dan impor, sehingga perlu ada aturan hedging valas untuk meminimalisir risiko.

Agus D.W Martowardojo Gubernur BI, menambahkan, pihaknya akan mendukung usulan tersebut. Namun sebelum menuju kesana, regulator telah memfasilitasi currency settlement untuk mata uang yen atau yuan. “Saya yakin ke depan transaksi dalam mata uang itu akan besar, karena kita banyak ekspor ke sana,” ucap Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×