Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan dipastikan akan lebih giat mendorong dana murah alias current account and saving account (CASA) untuk menjaga laju biaya dana (cost of fund) pada tahun ini. Meski begitu, sejumlah bank menyatakan ada peluang bunga deposito menurun di tahun 2020, yang merupakan kelanjutan dari transmisi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) tahun 2019 silam.
Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) Parwati Surjaudaja menuturkan bunga deposito berpeluang untuk turun di pertengahan tahun ini. "Tren bunga deposito harusnya seiring dengan tingkat suku bunga acuan yaitu menurun," kata Parwati kepada Kontan.co.id, Jumat (3/1).
Baca Juga: 10 saham Kompas100 catatkan return tertinggi pada 2019, ini sentimen pendorongnya
Sekretaris Perusahaan PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) Muhammad Asadi Budiman mengatakan, pihaknya sudah menurunkan bunga deposito. "Kami melihat pergerakan bunga masih stabil, khususnya di triwulan pertama 2020," terangnya.
Namun, Budiman juga menilai bunga deposito tetap berpeluang naik bila kondisi likuiditas di Tanah Air mengetat. Apalagi dengan kondisi ekonomi global khususnya Amerika Serikat (AS) yang masih belum stabil, bila berlanjut hal tersebut bisa berdampak pada nilai tukar rupiah terhadap dolar dan juga suku bunga di dalam negeri.
Sementara itu, Direktur Kepatuhan PT Bank Woori Saudara Tbk (BWS) I Made Mudiastra mengatakan peluang bunga deposito turun masih ada hanya saja tak terlalu besar. "Melihat situasi pasar, kemungkinan bunga akan stabil," terangnya.
Baca Juga: Meski masih menantang, bankir ramal DPK tahun ini tumbuh lebih tinggi dari 2019
Sebagai informasi saja, Analisis Uang Beredar Bank Indonesia (BI) menunjukkan pada November 2019 suku bunga simpanan berjangka tenor 1, 3, 6, dan 12 bulan masih terpantau menurun. Masing-masing dari 6,17%, 6,48%, 7,01% dan 7,07% pada Oktober 2019 menjadi 6,01%, 6,35%, 6,90% dan 6,97% pada November 2019.
Sementara suku bunga simpanan berjangka tenor 24 bulan tercatat meningkat dari 6,96% menjadi 7,03% pada November 2019.
Selain itu, beberapa indikator bunga yang dirangkum oleh CEIC Data menunjukkan pada awal Desember 2019 suku bunga jangka panjang Indonesia masih naik menjadi 7,25% dibandingkan bulan sebelumnya 7,16%. Meski begitu, posisi di Desember 2019 tersebut jauh lebih rendah dari posisi Januari 2019 yang sempat menyentuh 8,25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News