kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bunga kredit bertengger di dua digit


Senin, 18 Desember 2017 / 06:52 WIB
Bunga kredit bertengger di dua digit


Reporter: Galvan Yudistira, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah pemangkasan bunga deposito belum menjadi pendorong penurunan bunga kredit. Terbukti, suku bunga kredit masih bertengger di level 11,55% per Oktober 2017, sedangkan bunga deposito pada kisaran 5,89% sampai 6,93%.

Berdasarkan data uang beredar Bank Indonesia (BI) suku bunga kredit hanya turun 5 basis point

(bps) di Oktober 2017. Ini lebih rendah dibandingkan penurunan bunga deposito untuk simpanan 1 bulan hingga 12 bulan antara 6 bps-20 bps di bulan yang sama.

Ke depan, ruang gerak penurunan bunga kredit akan semakin terbatas. Pasalnya, kenaikan suku bunga acuan The Federal Reverse (The Fed) bakal memicu kenaikan bunga simpanan.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan, ada dua faktor yang mempengaruhi bunga kredit di tahun depan. "Yakni, suku bunga The Fed dan progres

infrastruktur," katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (17/12).

Senada, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja memproyeksikan, penurunan suku bunga kredit akan terbatas karena ada kenaikan bunga valuta asing (valas). Saat ini, penurunan bunga kredit masih sekitar 10 bps.

Direktur Keuangan dan Treasury PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Iman Nugroho Soeko menuturkan, bank sudah mengantisipasi risiko suku bunga pada tahun depan. BTN sudah melakukan stress test kenaikan atau penurunan suku bunga dalam tiga bulan ke depan.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Herry Sidharta mengatakan, untuk tahun depan, bunga kredit untuk rupiah masih dalam kisaran yang sama. Yakni pada kisaran 10% hingga 11%.

Direktur Utama PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) Herwidayatmo menyampaikan, kondisi suku bunga kredit di tahun depan akan sangat tergantung dengan kondisi pasar.

Berbeda dengan bunga kredit, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memprediksi bunga deposito masih akan turun di akhir tahun ini. Penurunan bunga simpanan terjadi pada kelompok BUKU IV dan BUKU III, sedangkan bank BUKU II dan BUKU I merespon dengan penurunan bunga yang lebih rendah.

PT Bank Mandiri Tbk telah melakukan penurunan suku bunga simpanan pasca BI menurunkan dan menahan suku bunga acuan di level 4,25%. "Kami lihat likuiditas masih cukup bagus, dan tidak alasan menaikkan suku bunga," kata Direktur Distirbusi Bank Mandiri Hery Gunardi.

Kata Hery, suplai dana di Bank Mandiri masih cukup tinggi sementara permintaan kredit tidak sebanyak suplai. Atas hal itu, bank bersandi emiten BMRI ini menilai penurunan suku bunga simpanan akan berlanjut hingga awal tahun 2018 mendatang.

Saat ini, bunga deposito Bank Mandiri tercatat sebesar 4,3% untuk tenor 1 bulan dan 5% untuk 3 bulan. Dan bunga 5,3% untuk tenor 6 bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×