kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bunga single digit, BNI patok NIM tahun ini turun


Selasa, 12 April 2016 / 19:48 WIB
Bunga single digit, BNI patok NIM tahun ini turun


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memprediksi margin bunga bersih atawa NIM sampai akhir tahun diprediksi akan mengalami penurunan seiring dengan kebijakan pemerintah yang mematok suku bunga kredit di level single digit pada akhir 2016. 

Namun, bank berkode BBNI ini memastikan bahwa dengan penurunan NIM ini tidak akan mempengaruhi laba bersih BNI sampai akhir 2016.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, untuk menjaga laba sampai akhir 2016, perusahaan akan akan menerapkan 3 strategi, pertama adalah dengan menambah volume penyaluran kredit, kedua adalah dengan menekan cost of fund dan ketiga adalah meningkatkan pendapatan jasa atau fee based. 

“Sampai akhir tahun kami prediksi NIM akan berada di bawah 6%, pada kuartal 1 2016, NIM kami sudah mengalami penurunan menjadi 6,1% dari sebelumnya 6,5%,” ujar Baiquni, Selasa, (12/4).

Penurunan NIM pada kuartal 1 2016 ini salah satunya disebabkan karena langkah BNI yang telah menurunkan suku bunga kredit sektor ritel dengan nilai kurang dari Rp 5 miliar sejak April 2016. Untuk segmen kredit sektor ini, Baiquni mengatakan sudah mengalami penurunan menjadi single digit atau dibawah 10%.

Untuk menyesuaikan penurunan suku bunga kredit, menurut Baiquni BNI akan melakukan efisiensi dengan menurunkan biaya overhead cost. Salah satu cara untuk menekan biaya overhead cost ini adalah dengan melakukan pembelian kantor cabang yang sebelumnya sewa. 

“Kami akan membangun satu kantor baru di Pejompongan, harapannya dua tahun lagi sudah selesai, harapannya ini akan meningkatkan efisiensi,” ujar Baiquni.

Sebagai gambaran, SBDK Bank BNI sampai Maret 2016 untuk beberapa sektor kredit bervariasi antara 9,95% sampai 12,5%. Suku bunga terendah masih ditempati oleh sektor kredit ritel yaitu 9,95%, sedangkan untuk kredit korporasi berada diangka 10,25%, Untuk kredit KPR tercatat adalah sebesar 10,5% dan terbesar adalah kredit konsumsi Non KPR adalah sebesar 12,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×