kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cakra Inti potensi kempit 35,49% Bank Artha Graha*


Kamis, 24 November 2016 / 11:35 WIB
Cakra Inti potensi kempit 35,49% Bank Artha Graha*


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Cakra Inti Utama menyiapkan dana Rp 300 miliar untuk menjadi pembeli siaga pada right issue PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. Hal ini sesuai dengan prospektus penawaran umum terbatas V (PUT V) Bank Artha Graha dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (24/11).

Dalam prospektus itu disebut, dengan asumsi hanya PT Arthamulia Sentosajaya yang menggunakan hak sebesar 5,21 juta HMETD (hak memesan efek terlebih dahulu) dan pemegang saham lainnya tidak mengeksekusi haknya, maka PT Cakra Inti Utama selaku pembeli siaga right issue bisa mengambil seluruh sisa right issue yaitu sebesar 2,70 miliar HMETD .

Sebagai info, dalam right issue ini setiap pemegang 29 saham mempunyai hak 6 HMETD dan setiap 6 saham HMETD melekat hak 10 waran seri I. Nantinya setelah PUT V, dengan asumsi tersebut, PT Cakra Inti Utama akan mengempit sebesar 35,49% saham.

"Artinya, Cakra Inti bisa menjadi pemegang saham mayoritas Bank Artha Graha setelah right issue dan pelaksanaan proses waran seri I. PT Cakra Inti Utama dimiliki 50% oleh Rahmat Adi Sutikno Halim dan Juliana Pei I, serta 50% dimiliki oleh Ipeng Widjoyo. Menurut penelusuran KONTAN, Ipeng Widjoyo merupakan salah satu direktur di Agung Sedayu Group.*

Sebagai informasi, pendiri Artha Graha, Tommy Winata juga mempunyai saham di perusahaan properti Agung Sedayu Group. PT Cakra Inti Utama selaku pembeli siaga menyatakan memiliki kecukupan dana untuk melaksanakan rights issue ini.

Dalam right issue ini, nantinya Bank Artha Graha akan menerbitkan sebesar 2,7 juta saham dengan harga penawaran sebesar Rp 111 per saham. “Jumlah dana yang bisa diraup dalam right issue ini adalah sebesar Rp 300,57 triliun,” ujar Direktur Utama Bank Artha Graha Internasional Andy Kasih, Kamis (24/11).

Selain menerbitkan saham, bank berkode INPC ini juga menerbitkan 4,51 miliar waran seri I yang mewakili 34,48% jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Jumlah dana yang akan diperoleh apabila seluruh waran seri I dilaksanakan adalah maksimal sebesar Rp 500,9 miliar.

Setelah right issue dan pelaksanaan waran ini, maka beberapa pemegang saham lain akan terdilusi. Beberapa pemegang saham utama seperti PT Cerana Arthaputra yang sebelumnya mempunyai 10,10% saham berpotensi berkurang menjadi 6,51% sedangkan saham PT Sumber Kencana Graha akan berkurang dari 16,7% menjadi 10,76%.

Dana dari PUT V yang terdiri dari right issue dan penerbitan waran ini, 95% dana akan digunakan untuk peningkatan modal kerja, 3% untuk pengembangan jaringan kantor cabang dan 2% untuk pengembangan teknologi informasi.

Ralat: 

Sebelumnya di paragraf empat tertulis "Artinya, Cakra Inti bisa menjadi pemegang saham mayoritas Bank Artha Graha setelah right issue dan pelaksanaan proses waran seri I. PT Cakra Inti Utama dimiliki 50% oleh Suganda Kusuma, dan 50% dimiliki oleh Ipeng Widjoyo. Menurut penelusuran KONTAN, Ipeng Widjoyo merupakan salah satu direktur di Agung Sedayu Group".

Kami mohon maaf atas kesalahan penulisan yang sebelumnya terjadi.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×