Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) mencatat pertumbuhan penyaluran pinjaman usaha selama dua bulan pertama di tahun 2023 sebesar 25% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Pertumbuhan itu pun sejalan dengan tetap rendahya total rasio kredit macet (NPL) Akseleran secara kumulatif, yakni sebesar 0,05% terhadap total penyaluran pinjaman usaha.
Tercatat hingga akhir Februari 2023, Akseleran berhasil menyalurkan total pinjaman usaha kumulatif sekitar Rp 7,1 triliun kepada lebih dari 4 ribu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Capaian tersebut tidak terlepas dari dukungan 250 ribu lebih lender retail, puluhan institutional lender aktif, serta borrower-nya.
Baca Juga: Puluhan Fintech Lending Masih Punya Pinjaman Macet yang Tinggi
Tak hanya itu, Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan menyebutkan penanjakan bisnis pendanaan Akseleran juga dilihat dari torehan di bulan Januari dan Februari tahun ini yang berada di kisaran rata-rata bulanan sebesar Rp250 miliar.
Adapun di tahun 2022, Akseleran mencatat jumlah kenaikan pendanaan menjadi sekitar Rp 3 triliun. Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya sekitar Rp 1,9 triliun.
Ivan juga bilang kenaikan fasilitas loan channeling dari partner lembaga keuangan existing maupun lembaga keuangan yang baru menjadi partner di tahun 2022 membuat Akseleran semakin optimistis raih kinerja luar biasa ke depannya.
“kami optimistis ke depan hingga tahun 2025 growth pendanaan Akseleran masih bisa lebih dari 70% tiap tahunnya karena funding gap UMKM di Indonesia masih besar, lebih dari Rp 1.000 triliun per tahun,” ujar Ivan dalam siaran pers Akseleran, Rabu (3/1).
Baca Juga: Fintech Belum Menaikkan Imbal Hasil untuk Para Lender
Selain itu, Ivan mengatakan penetrasi pendanaannya saat ini sudah semakin merata di wilayah-wilayah seperti yang tersebar di Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Bali, Riau, dan Kalimantan Barat.
“Kontribusi pendanaan dari luar Pulau Jawa juga meningkat terus dan saat ini sudah menembus angka hampir 10%,” imbuh Ivan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News