Reporter: Mona Tobing |
JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menatap bisnis tahun depan akan berjalan berat. Berlakunya down payment (DP) untuk perusahaan pembiayaan (multifinance) syariah sama besar dengan konvensional dipastikan akan membuat bisnis pembiayaan tertekan.
Frengkie Natawidjaya, Direktur Utama CNAF, mengatakan sejak mendirikan unit usaha syariah (UUS) pada pertengahan tahun ini, permintaan paling banyak berasal dari syariah. Jika April tahun depan aturan DP diberlakukan, pembiayaan akan mengalami penurunan.
"Terutama untuk motor, pembiayaan sudah pasti turun. DP untuk motor sensitif karena segmen debiturnya kebanyakan dari kaum marginal," kata Frengki, Rabu (12/12). Di sisi lain, pembiayaan yang berasal dari mobil tetap tumbuh. Meskipun tidak sebesar tahun ini yang mencapai 20%.
Menurut Frengkie, pembiayaan roda empat bisa tertolong dari keluarnya mobil baru dengan harga murah yakni antara Rp 120-150 juta. Segmen debitur ini berasal dari masyarakat berpenghasilan menengah.
"Membayar DP dengan harga mobil Rp 120 juta bagi mereka masih terjangkau," kata Frengkie.
Tahun depan, CNAF menargetkan nilai pembiayaan mencapai Rp 9 triliun atau sama dengan pencapaian tahun ini. Sampai November lalu, CNAF telah mencatatkan pembiayaan sebesar Rp 8,2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News