Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli
Adapun sampai dengan bulan September tahun 2024, Ristiawan bilang, Non Perfoming Loan (NPF) untuk penyaluran pembiayaan UMKM atau produktif di CNAF tercatat 0,14%, angka tersebut terbilang sangat kecil jika dilihat dari total aset kelolaan pembiayaan UMKM atau produktif yang mencapai Rp 1,51 triliun.
Sementara itu, pada tahun ini, CNAF menargetkan total penyaluran pembiayaan baru dapat mencapai Rp 10 triliun pada 2024.
Angka tersebut meningkat 15% (year on year/YoY) dari target pembiayaan baru pada 2023 sebesar Rp 8,5 triliun.
Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan Kendaraan Ramah Lingkungan CNAF Tumbuh 163% Hingga Agustus 2024
Ristiawan menyebutkan, dalam rangka pencapaian target pembiayaan di tahun 2024, salah satu strategi CNAF adalah melakukan pemasaran dengan fokus pembiayaan fasilitas dana sebagai modal usaha.
Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pembiayaan multifinance terhadap usaha menengah mengalami penguatan per Agustus 2024 Pada periode tersebut, pembiayaan tercatat Rp 67,01 triliun, angka ini tumbuh dari Rp 49,25 triliun Agustus 2023.
Hal tersebut membuat pembiayaan usaha menengah merangsek ke posisi kedua outstanding terbesar di bawah pembiayaan usaha besar. Sedangkan, pembiayaan usaha mikro turun dari Rp 53,18 triliun pada Agustus 2023 menjadi Rp 51,08 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News