kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Sebut Penurunan BI Rate Berdampak Positif ke Kinerja


Kamis, 19 September 2024 / 15:05 WIB
CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Sebut Penurunan BI Rate Berdampak Positif ke Kinerja
ILUSTRASI. CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menyebut penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI rate akan berdampak terhadap pertumbuhan kinerja


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menyebut penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI rate akan berdampak terhadap pertumbuhan kinerja perusahaan.

Sebelumnya, BI menurunkan BI rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) September 2024. 

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan, dengan adanya penurunan suku bunga tentu akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan begitu daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga juga akan meningkat. 

"Sehingga akan mendorong tumbuhnya angka kredit konsumsi di tengah masyarakat dan ini akan menjadi peluang bagi CNAF untuk mencatatkan pertumbuhan kinerja yang baik," ujarnya kepada Kontan, Rabu (18/9).

Baca Juga: Menakar Efek Penurunan BI Rate Terhadap Perusahaan Multifinance

Ristiawan mengatakan, sampai saat ini, CNAF tetap optimistis dapat mencapai target total penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 9 triliun hingga akhir tahun 2024 di tengah penurunan suku bunga.

Sampai dengan bulan Agustus 2024, CNAF telah mencatatkan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 6,29 triliun atau tumbuh sebesar 18% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yakni Rp 5,32 triliun. 

Pertumbuhan tersebut ditopang dua segmen di CNAF yaitu penyaluran pembiayaan mobil baru yang tumbuh 18% dari Rp 1,34 triliun di bulan Agustus 2023 menjadi Rp 1,58 triliun di Agustus 2024.

Kemudian segmen kedua yakni penyaluran pembiayaan mobil bekas yang juga tumbuh signifikan sebesar 68% dari Rp 2,36 triliun di bulan Agustus 2023 menjadi Rp 3,96 triliun di Agustus 2024. 

Pencapaian CNAF yang positif tersebut tentunya akan semakin optimal jika kondisi pasar turut mendukung. Salah satunya jika suku bunga diprediksi akan turun di penghujung tahun 2024 nantinya.

Selanjutnya: Apakah Ganjil Genap Jakarta Petang-Malam Hari Ini Berlaku? Cek Lagi Aturannya

Menarik Dibaca: DJI NEO Jadi Drone Ringan dan Canggih, Cocok untuk Merekam Aktivitas Keluarga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×