Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) akan terus menggalakkan penyaluran kredit lewat skema sindikasi. Langkah ini dilakukan untuk mendorong pendapatan non-bunga atau fee based income (FBI).
Frans Rahardja Alimhamzah, Direktur perseroan menjelaskan, tujuan sindikasi tidak hanya untuk berbagi resiko dengan bank lain yang menjadi anggota sindikasi tetapi juga bisa mendorong pendapatan non bunga. "Jadi kami mau dorong fee based income lewat sindikasi ini," katanya di Jakarta baru-baru ini.
Baca Juga: Rekomendasi saham ADRO, BNGA dan WIKA pada perdagangan hari ini, Rabu (20/11)
Berdasarkan Bloomberg League Table Reports Global Syndicated Loan, CIMB Niaga tercatat menjadi mandated lead arranger dalam 17 proyek sindikasi sejak awal tahun hingga pertengahan November 2019. Porsi perseroan dalam kredit sindikasi tersebut mencapai US$ 1,25 miliar atau sekitar RP 17,4 triliun.
Menurut Frans, CIMB Niaga saat ini masih memiliki banyak pipeline sindikasi terutama berasal dari proyek infrastruktur. Hanya saja, dia tidak merinci nilai pipeline tersebut.
Baca Juga: Jelang tutup tahun, CIMB Niaga geber transaksi kartu kredit
Adapun proyek sindikasi yang telah didapat CIMB sepanjang tahun ini di antaranya diberikan kepada:
1. Para Bandung Propertindo US$ 74,14 juta
2. PT Semen Indonesia US$ 165,5 juta
3. PT Kirana Megatara Tbk US$ 205 juta
4. PT Chandra Sakti Utama Leasing US$ 130 juta
5. PT Triaka Bersama US$ 375 juta
6. PT Pertamina US$1,75 juta
7. PT Home Credit Indonesia US$55,79 juta
8. PT Saranaeka Indahpanca US$ 69,2 juta
9. Titan Infra Energy US$450 juta
10. PT Solo Ngawi Jaya US$ 537,22 juta
11. PLN US$ 938,25 juta
12. PT Dua Cahaya Anugerah US$ 71,64 juta
13. Affinity Health Indonesia US$ 28,6 juta
14. PT Cibitung Tanjung Priok US$ 486,14 juta
15. PT Jakarta Land US$ 198,58 juta
16. PT Seino Indomobil Logistik US$ 243,7 juta
17. PT Rejoso Manis Indo US$ 139,91 juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News