kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

CIMB Niaga dan BCA ingin tambah usaha asuransi


Selasa, 10 Juli 2012 / 07:00 WIB
CIMB Niaga dan BCA ingin tambah usaha asuransi
ILUSTRASI. Cara mengenali potensi penyakit diabetes, simak ciri-cirinya berikut ini


Reporter: Roy Franedya | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Bank CIMB Niaga berencana memiliki anak usaha di bidang asuransi umum. Pertumbuhan secara anorganik ini demi meningkatkan aset dan kemampuan mencetak untung.

Head of Insurance Business CIMB Niaga Akhiz Nasution mengatakan saat ini pihaknya sedang mengkaji apakah akan mendirikan atau membeli (akuisisi) perusahaan asuransi baru. "Sekarang ada peluang membesarkan industri asuransi jadi bisa tumbuh non organik dengan mengakuisisi asuransi umum," ujarnya, Senin ( 9/7).

Akhiz menambahkan, untuk memiliki asuransi membutuhkan dana sebesar Rp 100 miliar demi memenuhi ketentuan permodalan minimal pada 2014. CIMB berharap, rencana ini bisa terlaksana tahun 2013 mendatang. "Kami sedang mendiskusikan, kami akan melihat semua aspek baik cabang, aset, jaringan kantor bahkan risk based capital (RBC)," tambahnya.

Informasi saja, saat ini, CIMB Niaga memiliki saham sebesar 3% di CIMB SunLife. Sebelumnya, CIMB Niaga memiliki saham sebanyak 20% pada Asuransi Cigna. Namun kepemilikan tersebut sudah dijual ke Cigna Internasional.

Bank Central Asia (BCA) juga ingin menambah anak di bisnis asuransi. Bank terbesar ketiga dari sisi aset ini telah memasukkan agenda tersebut dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2012. BCA memilih mendirikan perusahaan baru ketimbang mengakuisisi Asuransi Jiwa yang sudah berdiri. "Opsinya kami mau mendirikan. Tapi belum tahu apakah mendirikan sendiri atau join venture (perusahaan patungan)," ujar Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, beberapa waktu lalu

Jahja mengatakan, pihaknya berniat mendirikan asuransi jiwa sebab dapat menunjang pertumbuhan bisnis wealth management (layanan prioritas). Di tahap awal asuransi baru ini akan menggarap asuransi kematian (term insurance). "Ini tidak perlu modal yang besar, tidak sampai Rp 100 miliar. Nanti bertahap dikembangkan menjadi lebih besar," terangnya.

Tahun lalu, BCA mengakuisisi mayoritas saham Transpacific General Insurance melalui anak usahany,a BCA Finance dan Dana Pensiun Karyawan BCA dengan nilai Rp 40 miliar. Kemudian BCA mengganti nama perusahaan tersebut menjadi Central Sejahtera Insurance.

BCA Finance menguasai 25% saham Central Sejahtera Insurance dan 75% milik Dana Pensiun BCA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×