kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.060   76,41   1,09%
  • KOMPAS100 1.056   15,99   1,54%
  • LQ45 831   13,98   1,71%
  • ISSI 214   1,38   0,65%
  • IDX30 424   7,59   1,82%
  • IDXHIDIV20 511   8,76   1,75%
  • IDX80 120   1,83   1,54%
  • IDXV30 125   0,81   0,66%
  • IDXQ30 141   2,26   1,63%

CIMB Niaga Finance Targetkan Pembiayaan Baru Rp 8,5 Triliun di Tahun Ini


Minggu, 05 Februari 2023 / 16:19 WIB
CIMB Niaga Finance Targetkan Pembiayaan Baru Rp 8,5 Triliun di Tahun Ini
ILUSTRASI. CIMB Niaga Finance menargetkan pembiayaan baru sebesar Rp 8,5 triliun.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) menargetkan pertumbuhan aset kelolaan sebesar 13% menjadi Rp 10,4 triliun di tahun 2023 dari tahun lalu senilai Rp 9,2 triliun.

Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman mengatakan, untuk mendukung pertumbuhan tersebut, CIMB Niaga Finance menargetkan pembiayaan baru sebesar Rp 8,5 triliun.

Untuk mendukung pembiayaan, CIMB Niaga Finance telah menyiapkan pendanaan Rp 8,5 triliun yang bersumber dari pembiayaan bersama (joint financing), pinjaman bank, serta penerbitan sukuk.

"Saat ini CIMB Niaga Finance telah berhasil menghimpun sukuk senilai Rp 1 triliun dengan oversubscribed 4,6x," kata Ristiawan kepada Kontan.co.id, belum lama ini.

Baca Juga: Pendanaan dari Perbankan Masih Jadi Andalan Multifinance

Tahun lalu, total pendanaan yang diterima CIMB Niaga Finance mencapai Rp 8,4 triliun atau tumbuh sebesar 50% dari Rp 5,6 triliun di tahun 2021.

Komposisi pendanaan Rp 8,4 triliun tersebut terdiri dari pembiayaan bersama (joint financing) sebesar Rp 3,6 triliun dan pinjaman perbankan sebesar Rp 4,8 triliun.

Adapun, kontribusi pendanaan dari pinjaman bank hingga periode Desember 2022 mencapai 52% dari total aset kelolaan CIMB Niaga Finance.

"Nilai tersebut belum termasuk fasilitas pembiayaan bersama yang memiliki kontribusi sebesar 40%," jelasnya.

Ristiawan menambahkan, seluruh pendanaan yang diterima perusahaan digunakan untuk penyaluran pembiayaan baru yang meningkat sebesar 39% di tahun 2022 senilai Rp 7,9 trilun, dari sebelumnya di tahun 2021 sebesar Rp 5,7 trilun.

Baca Juga: Akibat Kredit Macet Kendaraan yang Ditarik Sejumlah Multifinance Meningkat Tahun Lalu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×