Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Setelah resmi masuk ke dalam kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 4, PT Bank CIMB Niaga Tbk akan fokus menggarap segmen konsumer dan usaha kecil menengah (UKM).
"Strategi kami ke depan SME (small medium enterprise) dan konsumer kami harap pertumbuhan di segmen ini akan lebih meningkat khususnya UKM," ujar Tigor di Jakarta, Selasa (25/4).
Tigor menyebut, saat ini, sekitar Rp 35 triliun dari total portofolio kredit perseroan masuk ke sektor UKM. Rencananya, tahun ini, pihaknya akan meningkatkan porsi tersebut dengan mengarah ke strategi digital.
Merujuk pada laporan keuangan akhir tahun 2016, berdasarkan komposisi penyaluran kredit, sebesar 29% masuk ke segmen konsumer, segmen UMKM sebesar 19%, segmen komersial 18%, dan porsi kredit terbesar masuk ke segmen korporasi sebanyak 34%. Total kredit akhir tahun lalu sebesar Rp 180,16 triliun.
"Konsumer dan UKM itu sekitar 48% dari total kredit. Kami harapkan porsi tersebut akan lebih besar dan menjadi mayoritas," kata Tigor.
Direktur Keuangan CIMB Niaga, Wan Razly Abdullah mengatakan, tahun ini, pihaknya telah mengalokasikan anggaran belanja modal sebanyak Rp 2 triliun. Rencananya, dari total belanja modal tersebut sebanyak 60% akan digunakan untuk memperkuat infrastruktur teknologi informasi (IT).
Sebagai informasi, mengutip laporan keuangan CIMB Niaga per Februari 2017, pertumbuhan kredit masih rendah yakni 1,02% menjadi Rp 158,11 triliun. Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 2,21% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 166,40 triliun per akhir Februari 2016 menjadi Rp 170,09 triliun akhir Februari 2017.
"Tahun ini kami memang memasang target di bawah industri, kalau industri di kisaran 8%-9% growth kredit, kami target di bawah itu artinya single digit," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News