Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) perbankan terus mengalami peningkatan signifikan di tengah upaya regulator maupun pelaku industri keuangan mendukung inklusi keuangan di Tanah Air.
PT Bank CIMB Niaga Tbk juga terus berupaya meningkatkan penerimaan transaksi QRIS di merchant-merchant UMKM. Per Desember 2021, jumlah merchant QRIS bank ini telah mencapai 300.000. Adapun transaksinya sudah mencapai 4 juta atau meningkat 128% dari tahun 2020 dengan volume transaksi tumbuh 118%.
Trisna L. M. Siahaan ATM & Merchant Business Head PT Bank CIMB Niaga Tbk mengatakan, tahun ini transaksi QRIS CIMB Niaga ditargetkan bisa tumbuh 2,5 kali lipat dari capaian tahun lalu. Artinya, target yang dibidik sebesar 10 Juta. Namun, ia tidak merinci berapa realisasi transaksi di kuartal I ini.
Baca Juga: Volume Transaksi QRIS Bank Mandiri Capai Rp 350 Miliar dalam 3 Bulan
Untuk meningkatkan transaksi QRIS, CIMB Niaga akan terus meningkatkan akseptasi QRIS di merchant UMKM. Bank ini telah melakukan satu inisiatif dengan meluncurkan aplikasi OCTO Merchant. Lewat aplikasi ini, pelaku UMKM bisa melakukan pendaftaran secara mandiri untuk bisa melayani transaksi QRIS lewat gadget mereka.
"Aplikasi ini akan menjadi tambahan opsi kepada merchant untuk memudahkan mereka bertransaksi melalui QRIS, setelah sebelumnya kami menyediakan stiker," jelas Trisna pada Kontan.co.id baru-baru ini.
Inisiatif baru ini adalah strategi perseroan untuk masuk ke segmen yang lebih kecil. Selama ini, CIMB Niaga lebih banyak bermain di segmen menengah besar dengan menyediakan mesin EDC yang tentunya harganya mahal.
Untuk meningkatkan akuisisi merchant lebih massal, bank ini juga menggandeng merchant agregator. "Saat ini kami sudah bekerja sama dengan 10 merchant agregator untuk mengakuisisi yang kecil-kecil itu, seperti buka lapak, cashlez, bank bjb, youtab dan yang lainnya," kata Trisna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News