Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan atau BI rate sebesar 25 basis points (bps) tidak membuat perbankan serta merta menurukan suku bunga simpanan. Misalnnya, Citibank Indonesia belum dapat merespon secara langsung kondisi suku bunga simpana atau kredit terhadap pemangkasan suku bunga BI rate.
“Kami masih melihat kondisi pasar karena masih banyak kejadian yang mempengaruhi ekonomi,” kata Batara Sianturi, CEO Citi Indonesia, Kamis (14/1). Bank yang berpusat di Amerika Serikat (AS) ini belum dapat memprediksi kapan suku bunga simpanan akan turun karena bank masih harus melihat kondisi likuiditas.
Adapun, Citibank Indonesia membidik pertumbuhan dana pihak kredit (DPK) sebesar 11% di tahun 2016 dengan simpanan deposito masih menguasai DPK. Data terakhir menunjukan, perusahaan memperoleh DPK sebesar Rp 51,45 triliun per November 2015 atau tumbuh 17,97% dibandingkan posisi Rp 43,61 triliun per November 2014.
“Citibank Indonesa masih menunggu langkah BI lain untuk mendukung pertumbuhan ini,” tambahnya. Citibank sendiri optimis akan terjadi perbaikan pertumbuhan ekonomi di tahun 2016 dibandingkan pertumbuhan tahun 2015 yang sangat memberikan dampak perlambatan bagi industri perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News