kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.742.000   28.000   1,63%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

Clipan Finance Telah Bukakan Produksi Pembiayaan Alat Berat Lebih dari Rp 400 Miliar


Senin, 09 Desember 2024 / 07:17 WIB
Clipan Finance Telah Bukakan Produksi Pembiayaan Alat Berat Lebih dari Rp 400 Miliar
ILUSTRASI. Alat berat digunakan untuk pembangunan kawasan perumahan di Bintaro Tangerang Selatan, Kamis (3/8/2023). KONTAN/Carolus Agus Waluyo/03/08/2023.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) mencatatkan kinerja positif pada penyaluran pembiayaan alat berat hingga November 2024. Hal ini tercermin dari CFIN yang telah membukukan pembiayaan alat berat lebih dari Rp 400 miliar. 

Direktur Utama Clipan Finance, Harjanto Tjitohardjojo mengatakan, faktor utama yang memengaruhi pencapaian ini adalah pembangunan infrastruktur di Indonesia serta harga komoditas yang membaik.

Meski pada tahun ini menunjukkan peningkatan, Menurut dia, Clipan Finance tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan pembiayaan. Salah satunya yakni dengan cara perusahaan tidak mengambil langkah terlalu agresif, walaupun permintaan alat berat didorong oleh kebijakan pemerintah terkait hilirisasi sumber daya alam. 

“Saya melihat, kebijakan pemerintah terkait hilirisasi cukup memberikan dampak pada peningkatan permintaan alat berat. Namun, dari Clipan sendiri, kami tidak terlalu agresif dalam memberikan pembiayaan alat berat di tahun ini,” kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (6/12). 

Baca Juga: Clipan Finance Sebut Penundaan PPN 12% Berdampak Positif pada Multifinance

Sementara itu, Harjanto menprediksi untuk prospek penyaluran pembiayaan alat berat pada tahun 2025, akan tetap positif dan meningkat seiring berlanjutnya implementasi kebijakan hilirisasi.  

Ia menilai, kebijakan hilirisasi yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk komoditas dan mendorong industrialisasi domestik, telah menjadi pendorong utama terhadap permintaan alat berat di berbagai sektor. 

Namun, Harjanto mengatakan bahwa tantangan dalam implementasi kebijakan ini membuat pelaku industri pembiayaan seperti Clipan Finance tetap selektif dalam menyalurkan kredit.

“Tapi, kami juga akan terbuka terhadap peluang apabila penerapan kebijakan hilirisasi berjalan lancar, namun tetap memprioritaskan prinsip kehati-hatian,” tandasnya.

Selanjutnya: China Kembali Borong Emas, Harga Si Kuning Bakal Meroket?

Menarik Dibaca: Siapa yang bakal Lebih Kaya? Robert Kiyosaki Sebut, Orang yang Punya 3 Aset Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×