Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan ke sektor produktif.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menyebut total penyaluran pembiayaan produktif CNAF tercatat sebesar Rp 635,13 miliar per Juni 2025.
"Nilai itu tumbuh 16%, jika dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 547,02 miliar," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (11/7).
Lebih lanjut, Ristiawan tak memungkiri ada sejumlah tantangan dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif pada tahun ini. Dia bilang salah satunya, yaitu fenomena penurunan daya beli masyarakat yang terjadi sejak akhir 2024, terus berlanjut hingga kini.
"Domino efeknya berupa sikap masyarakat yang cenderung menahan segala keinginan mereka, sehingga permintaan terhadap kebutuhan pembiayaan juga turut berdampak," tuturnya.
Baca Juga: CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Catat Kredit Bermasalah 1,49% per Juni 2025
Selain itu, Ristiawan menerangkan adanya kondisi ketidakpastian ekonomi global juga memengaruhi para pelaku industri sektor produktif untuk menahan proses ekspansi bisnis. Hal itu dikarenakan adanya kekhawatiran turunnya serapan market akibat dari tensi geopolotik yang masih memanas.
Meksipun demikian, CNAF melihat tantangan tersebut sebagai peluang untuk tetap bertumbuh. Ristiawan optimistis CNAF dapat terus mempertahankan kinerja bisnis yang sehat dan berkelanjutan ke depannya.
Dia bilang salah satu upaya dalam mendorong pertumbuhan pembiayaan, yakni dengan memperkuat digitalisasi proses bisnis yang mempermudah konsumen dalam pengajuan transaksi menjadi cepat, aman dan dokumen yang sederhana melalui berbagai macam kanal penjualan (sales channel) yang dimiliki CNAF.
Secara keseluruhan, per Juni 2025, total penyaluran pembiayaan baru CNAF tercatat sebesar Rp 5,19 triliun. Nilai itu tumbuh 12%, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 4,63 triliun.
Jika ditelaah, porsi pembiayaan CNAF ke sektor produktif mencakup 12,14% terhadap total pembiayaan per Juni 2025. Adapun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan porsi penyaluran pembiayaan multifinance ke sektor produktif dapat mencapai 46%-48% pada periode 2026-2027.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengatakan porsi penyaluran pembiayaan multifinance ke sektor produktif per Mei 2025 sudah mencapai range yang telah ditargetkan.
"Per Mei 2025, porsi pembiayaan multifinance ke sektor produktif tercatat sebesar 46,47%. Jadi, sudah masuk ke dalam range yang sudah direncanakan, yaitu 46%-48%," ucapnya dalam konferensi pers RDK OJK, Selasa (8/7).
Baca Juga: Pembiayaan Modal Kerja CNAF Tumbuh Tipis 2%, Debitur Masih Tahan Ekspansi
Selanjutnya: Kurs Rupiah Melemah 0,20% Sepekan Saat Indeks Dolar Terus Menguat
Menarik Dibaca: 7 Daftar Obat Penurun Kolesterol Tinggi yang Alami dan Cepat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News