Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski virus corona yang kian mewabah, pemain fintech P2P lending Akseleran tetap optimis dengan kinerjanya. Sebab, virus tersebut belum mempengaruhi kinerja Akseleran.
Tercatat, hingga pertengahan Maret 2020 rata-rata harian untuk jumlah pelaku usaha (UKM) yang mengajukan pinjaman usaha produktif melalui Akseleran mencapai 250 per hari alias tumbuh hingga 116% jika dibandingkan dengan pertengahan Februari lalu.
Baca Juga: Gara-gara corona, pelaporan investasi bodong dialihkan ke sistem online
Chief Credit Officer & Co-Founder Akseleran Christopher Gulto mengatakan tingkat permintaan dari pelaku usaha yang berasal dari sektor konstruksi maupun minyak dan gas, seiring dengan modal bisnis Akseleran yang memfokuskan kepada penyaluran pinjaman usaha produktif berbasis invoice financing serta pra-invoice financing.
“Sejauh ini belum memiliki dampak signifikan dari virus corona terhadap Akseleran. Karena, sebagian besar peminjam berasal dari sektor konstruksi serta minyak dan gas,” jelasnya, Selasa (17/3).
Lebih lanjut ia menyampaikan, secara kumulatif Akseleran telah berhasil menyalurkan total pinjaman usaha lebih dari Rp 1,1 triliun. Ia pun menambahkan, pertumbuhan yang terjadi pada peminjaman turut sejalan dengan pertumbuhan pada nilai investasi pendanaan yang disalurkan oleh pemberi pinjaman Akseleran.
Baca Juga: Di tengah tekanan pasar, Bareksa masih bukukan kenaikan dana kelolaan
Asal tahu saja, dalam sehari rata-rata jumlah investasi pendanaan Akseleran mencapai Rp 2 miliar di pertengahan Maret. Hal ini menjadikannya tumbuh sebesar 61% jika dibandingkan dengan bulan lalu.
Ia pun menyebutkan, total investasi pendanaan dari lender baru Akseleran turut berhasil tumbuh hingga 227% jika dibandingkan dengan Februari lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News