Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Meski permintaan sepeda motor diyakini mengencang di tahun depan, tapi PT Central Sentosa Finance alias CS Finance mengklaim akan tetap hati-hati dalam menyalurkan kredit. Hal tersebut untuk menghindari kemungkinan kredit macet yang menggunung.
Direktur Utama CS Finance David Hamdan bilang kehati-hatian dalam menerima proposal kredit masih akan terus jadi perhatian mereka. Dengan begitu kesehatan kredit bisa tumbuh sejalan dengan meningkatnya booking perseroan.
Di tahun depan rasio non performing loan (NPL) pun menurutnya akan coba dijaga di kisaran 2% sampai 3%. "Kita upayakan dengan proses yang lebih selektif," kata David beberapa waktu lalu.
Pasar sepeda motor memang lebih banyak bermain di segmen masyarakat menengah bawah. Dengan begitu tingkat kehati-hatian dari perusahaan pembiayaan seperti CS Finance harus lebih tinggi.
Apa lagi kondisi kesehatan kredit di daerah. Meski ekonomi di ramal membaik namun pengaruh harga komoditas sebagai penggerak ekonomi di daerah masih diselimuti tanda tanya.
Untuk 2016 nanti perseroan sendiri mengharapkan bisa mencatatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan setidaknya mencapai 10% menjadi Rp 5,9 triliun. Berbeda dengan kondisi bisnis tahun ini yang disebut David menunjukkan tren stagnasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News