kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Dampak Kemenangan Trump, Saham Perbankan Big Caps Memerah dan Rekomendasi Analis


Rabu, 06 November 2024 / 17:41 WIB
Dampak Kemenangan Trump, Saham Perbankan Big Caps Memerah dan Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang pecahan dolar AS di Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (11/10/2024). Sejumlah saham big caps perbankan tanah air BMRI, BBRI, BBNI dan BBCA memerah merespons kemenangan Trump di pilpres Amerika Serikat (AS).


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan saham bank berkapitalisasi besar (big caps) kompak memerah pada perdagangan, Rabu (6/11). Kondisi tersebut sejalan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga turun, dampak dari kemenangan Donald Trump di Pemilihan Presiden AS.

Mengutip data RTI, PT Bank Mandiri Tbk tercatat mengalami kontraksi paling dalam di antara bank big caps lainnya. Bank berkode emiten BMRI ini turun hingga 5,42% dari hari sebelumnya, menjadi Rp 6.550 per saham.

Adapun, Bank Mandiri memang terlihat dalam tren penurunan setidaknya dalam sebulan terakhir yang sudah turun 5,76%. Namun, jika dilihat secara year to date masih naik 8,26%.

Baca Juga: Bank Besar Amerika Berguguran, Ekonom Bank Mandiri Paparkan Dampaknya Bagi Indonesia

Selanjutnya, ada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang juga mengalami kontraksi. Hampir serupa dengan Bank Mandiri, BNI tercatat melorot 5,09% dari hari sebelumnya menjadi Rp 5.125 per saham.

Sama halnya dengan Bank Mandiri, bank berkode emiten BBNI ini juga sedang dalam tren menurun. Hal tersebut tercermin dari harganya yang juga telah menurun 3,76% dalam sebulan terakhir.

Tak ketinggalan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga mengalami penurunan, meskipun tak terlalu dalam dibandingkan  dua bank BUMN sebelumnya. Bank berkode saham BBRI ini telah turun 2,34% dari hari sebelumnya menjadi Rp 4.600 per saham. 

 

Hanya saja, ini menjadi harga terendah bank yang dekat dengan wong cilik ini dalam sebulan terakhir. Di mana, ada penurunan 6,69% selama periode tersebut.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjadi bank yang cukup kuat dari sentimen penurunan. Sebab, bank swasta terbesar di Indonesia ini ditutup turun 0,48% dari hari sebelumnya.

Jika dilihat secara rinci pada perdagangan hari ini, emiten dengan kode sahanm BBCA tersebut sempat menurun hingga harga Rp 10.375 per saham sebelum pada akhirnya ditutup di harga Rp 10.450 per saham.

Baca Juga: Kuasai Transaksi Mobile Banking Kuartal III, BCA dan BRI Jadi Jawara Kuartal III

Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus mengatakan, penurunan tersebut sejauh ini merupakan efek kemenangan Trump di Pilpres AS. Di mana, bursa AS pun mengalami tren kenaikan.

“Penurunan ini karena ekspektasi terhadap perekonomian Amerika di bawah Trump yang memang pro terhadap bisnis dan mampu untuk mengawal perekonomian kembali pulih,” ujar Nico, Rabu (6/11).


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×